Bintang-bintang ini misalnya Alpha Canis Majoris, Alpha Centauri, Beta Aquarii, Beta Cassiopeiae, dan lain-lain.
Selain itu, Johann Bayer dalam catatannya yang berjudul Historia Coelestis Britannica juga memperkenalkan sistem penamaan bintang dengan penomoran Flamsteed.
Sistem penomoran Flamsteed memberikan nomor bintang disesuaikan dengan urutan asensiorektanya (sistem koordinat ekuator) dalam sebuah rasi bintang.
Contohnya adalah 61 Cygni yang memiliki asesiorekta lebih besar daripada 16 Cygni.
Sistem penomoran Flamsteed ini biasanya digunakan untuk menamai bintang-bintang redup, tapi masih bisa dilihat dengan mata secara langsung.
Baca Juga: Mengenal Rasi Bintang dan Fungsinya dalam Kehidupan Zaman Dahulu
3. International Astronomical Union (IAU)
Saat ini International Astronomical Union (IAU) adalah satu-satunya lembaga resmi yang berwenang untuk menamai objek-objek langit.
Jika ada seseorang yang ingin menamai bintang, tentu saja harus dengan persetujuan dari IAU.
Salain berwenang menamai objek-objek lain, lembaga IAU memiliki sebuah tujuan.
Tujuan adanya lembaga IAU ini adalah untuk mempromosikan dan menjaga ilmu astronomi dalam semua speknya melalui kerja sama internasional.
Nah, itulah berbagai macam cara menamai bintang yang ada di alam semesta ini, Adjarian.
Tonton video ini, yuk!