Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu Dolanan Jawa Tengah Gajah-Gajah

By Jestica Anna, Rabu, 23 Februari 2022 | 09:15 WIB
Gajah-Gajah adalah lagu dolanan Jawa Tengah. (Unsplash/Mylon Ollila)

adjar.id – Pernahkah Adjarian melantunkan atau menembangkan lagu dolanan Jawa Gajah-Gajah?

Nah, sebelum lebih jauh membahas tentang lagu dolanan Gajah-Gajah, kita pelajari pengertian lagu dolanan terlebih dahulu, yuk!

Lagu dolanan merupakan lagu yang ada sejak zaman dahulu dan dinyanyikan oleh anak-anak untuk mengiringi permainan tradisional.

Meskipun terdengar ceria dan digunakan untuk permainan, lirik lagu dolanan mengandung nilai moral dan nilai sosial yang tinggi, sehingga dipelajari di mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa Jawa.

Di Jawa Tengah, terdapat banyak judul lagu dolanan, salah satunya Gajah-Gajah ini, Adjarian.

Bagi masyarakat yang tumbuh di Jawa pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu satu ini. Sebab, lagu Gajah-Gajah populer dinyanyikan saat di bangku taman kanak-kanak.

Lagu dolanan Gajah-Gajah diciptakan oleh seniman ternama asal Delanggu, Ki Hadi Sukatno.

Lalu, bagaimana lirik lagu dolanan tersebut? Apa makna dari liriknya?

Nah, langsung saja kita pelajari bersama, yuk!

Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Tembang atau Lagu Dolanan Jawa Lir-Ilir

Lirik Lagu Dolanan Gajah-Gajah

Gajah-gajah

Kowe tak kandhani

Mripat kaya laron

Siyung loro, kuping gedhe

Kathik nganggo tlale

Buntut cilik

Tansah kopat-kapit

Sikil kaya bumbung

Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Tembang atau Lagu Dolanan Jawa Prau Layar

Mung lakumu megal-megol

Terjemahan Lagu Dolanan Gajah-Gajah

Gajah-gajah

Kamu kunasihati

Mata ibarat hewan laron

Punya dua gading, telinga besar

Juga memiliki belalai

Ekor kecil

Selalu bergoyang-goyang

Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Tradisional Jawa Tengah Gundul-Gundul Pacul

Kaki ibarat batang bambu

Hanya jalanmu berlenggak-lenggok.

Makna Lagu Dolanan Gajah-Gajah

Setelah membaca lirik dan terjemahannya, lagu dolanan Gajah-Gajah terdengar lucu, ceria, dan dinamis, kan?

Akan tetapi, di balik itu semua ternyata lagu dolanan karya Ki Hadi Sukatno satu ini memiliki makna yang mandalam, lo.

Berikut makna lagu dolanan Gajah-Gajah.

Melalui baris pertama lirik tersebut, sang pencipta lagu ingin memberikan petuah atau nasihat kepada seseorang, nasihat tersebut berkaitan dengan pegangan hidup di dunia.

Mengapa sang pencipta lagu mengasosiasikan seseorang dengan gajah? Nah, penjelasannya terdapat di baris-baris berikutnya.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan?

Meski memiliki mata yang kecil, kita harus tetap dapat melihat hal-hal yang benar (terang).

Hal benar ini disimbolkan dengan laron, meskipun kecil tetapi mampu hidup mengelilingi tempat yang terang.

Kuping gedhe atau telinga besar bermakna bahwa kita harus mampu memilah, memilih, dan membedakan sesuatu yang benar dan sesuatu yang salah.

Kata “cilik” atau kecil di sini berarti manusia yang merupakan makhluk kecil.

Meski begitu, kita harus tetap “kopat kapit” atau berusaha kesana-kemari untuk menjalani hidup, misalnya dengan bekerja atau menuntut ilmu.

Baca Juga: Tembang Macapat Sinom: Pengertian, Watak, serta Aturan atau Pangeuran

Kaki merupakan alat berpijak, diharapkan kaki memiliki tenaga yang kuat. Kuatnya kaki digambarkan dengan "bumbung" atau tabung bambu.

Artinya, dalam menjalani hidup, kita harus berpijak kuat, tidak mudah putus asa, karena hidup memang tidak selalu mudah.

Nah, lirik pada baris terakhir tersebut memberikan nasihat kepada kita untuk tetap berpegang teguh pada pendirian, tidak “migang-migung” atau mencla-mencle.

Nah, demikianlah lirik, terjemahan, serta makna lagu dolanan Gajah-Gajah, Adjarian.

Tonton video berikut, yuk!