Jawab Soal Sikap dan Perilaku yang Mendukung Kebersamaan dalam Kebhinnekaan

By Nabil Adlani, Sabtu, 12 Februari 2022 | 12:00 WIB
Kebersamaan merupakan hal yang penting dalam menguatkan integrasi nasional. (unsplash/TbelAbuseridze)

adjar.id – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang teridiri atas keberagaman, Maka dari itu diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung kebersamaan.

Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan konsep integrasi nasional bagi bangsa Indonesia.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 10 SMA terdapat soal refleksi di halaman 164.

Pada soal refleksi itu, kita diminta untuk mengidentifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mendukung bersamaan dalam kebhinnekaan.

Nah, kali ini kita akan membahas soal materi PPKn kelas 10 SMA tersebut.

O iya, untuk menjalin suatu kebersamaan diperlukan integrasi nasional dalam diri masyarakat Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.

Sementara kata nasional berasal dari bahasa Inggris, yaitu nation yang berarti bangsa, Adjarian.

Yuk, sekarang kita kenali apa yang dimaksud dengan integrasi nasional!

Baca Juga: Jawab Soal Sikap dan Perilaku untuk Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional memiliki arti secara politis dan antropolis.

Secara antripologis, integrasi nasional merupakan sebuah proses penyesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai satu keserasian fungsi.

Sementara secara politis, integrasi nasional merupakan penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk identitas nasional.

Jadi, integrasi nasional bangsa Indonesia adalah kesadaran dan hasrat untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi.

Hal ini telah direalisasikan dalam satu kesepakatan nasional melalui adanya Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 29 Oktober 1928.

Adapun syarat berdirinya suatu integrasi di suatu negara di antaranya:

1. Seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan antara satu dengan lainnya.

2. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan menjadi pedoman bangsa.

Baca Juga: Pengelompokkan Jenis Integrasi Sosial Berdasarkan Pengertiannya

3. Nilai dan noma sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.

Nah, dalam UUD 1945 telah disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang haru dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Keseimbangan dalam menjalankan hak dan kewajiban harus dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman yang merugikan orang lain dan diri sendiri.

O iya, salah satu kewajiban dari warga negara adalah menjaga integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Kita sebagai rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terjadi ancaman terhadap integrasi nasional.

Sikap dan Perilaku yang Mendukung Kebersamaan

Dalam menjaga integrasi nasional, diperlukan beberapa sikap dan perilaku yang mendukung kebersamaan dalam kebhinnekaan, di antaranya:

1. Menjalankan kerja bakti bersama-sama.

2. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan.

Baca Juga: Syarat dan Faktor-Faktor yang Membentuk Integrasi Nasional

3. Menciptakan persatuan, kesatuan, nasionalisme, dan rasa kebangsaan.

4. Adil dalam memandang keberagaman ras, suku, agama, dan budaya.

5. Menghargai dan mengakui adanya hak asasi manusia.

6. Tidak menggangu adat istiadat dan peribadatan agama lain.

7. Membantu orang lain saat membutuhkan pertolongan.

8. Menghormati keyakinan masyarakat yang berbeda dengan lainnya.

9. Menjalin rasa nasionalisme antarwarga masyarakat.

10. Bergaul dan menjalin sosialisasi dengan berbagai masyarakat dengan positif.

Nah, itulah beberapa sikap dan perilaku yang mendukung kebersamaan dalam kebhinnekaan yang bisa Adjarian jadikan sebagai salah satu referensi dalam menjawab soal refleksi di halaman 164.

Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Integrasi Sosial dalam Masyarakat

  

Tonton video ini juga, yuk!