adjar.id – Konferensi Asia Afrika atau KAA diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat pada 18 sampai 24 April 1955.
Tujuan diadakannya KAA adalah untuk memperjuangkan kepentingan bersama, terutama negara-negara di Asia dan Afrika demi melawan imprealisme.
Setelah berakhirnya Perang Duna II, banyak negara-negara yang meraih kemerdekaan, salah satunya Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Meski begitu, banyak negara-negara di Asia dan Afrika yang masih berjuang demi lepas dari penjajahan kolonial.
Lahirnya Konferensi Asia Afrika tidak lepas dari adanya Konferensi Colombo dan Konferensi Bogor.
Pertemuan Asia Afrika merupakan salah satu cita-cita bersama untuk membangun solidaritas negara-negara Asia dan Afrika dalam melawan penjajahan.
Negara-negara Konferensi Asia Afrika di antaranya ialah Indonesia, Pakistan, Afganistan, Iran, Filipina, Mesir, Turki, Ethiopia, Libya, India, dan masih banyak lainnya.
Adjarian, pembahasan mengenai Konferensi Asia Afrika merupakan salah satu materi TWK CPNS.
Nah, yuk, simak penjelasan lengkap mengenai Konferensi Asia Afrika atau KAA berikut!
Baca Juga: Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok untuk Perdamaian Dunia
Latar Belakang Konferensi Asia Afrika
Latar belakang dilaksanakannya KAA dikarenakan adanya ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Indonesia yang mengedepankan politik luar negeri bebas aktif, menentang penjajahan yang terjadi di negara-negara lain.
Konferensi Colombo dan Konferensi Bogor menjadi awal tercetusnya KAA yang dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Ir. Soekarno yang menjadi pencetus dari lahirnya KAA memilih Bandung sebagai tempat pelaksanaannya.
KAA diselenggarakan pada 18 sampai 24 April 1955 dan bertempat di Gedung Merdeka serta Gedung Dwi Warna, Bandung.
Tokoh-tokoh dari KAA ialah Ali Sastriamijoyo (Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), Sir Jhon Kotelawala (Srilangka), Moh. Ali Jinna (Pakistan), dan U Nu (Burma).
Pada pembukaan KAA, Presiden Soekarno memberikan pidato pembukaan dengan judul “Let a New Asia and a New Africa be Born”
O iya, sidang KAA terbagi menjadi sidang terbuka untuk umum dan sidang tertutup hanya untuk peserta konferensi.
Baca Juga: Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Menjaga Perdamaian
Hasil Konferensi Asia Afrika
Hasil dari KAA dikenal dengan sebutan Dasa Sila Bandung atau Bandung Spirit.
Isi dari Dasa Sila Bandung, yaitu:
1. Menghormati hak-hak dasar manusia dengan Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan wilayah setiap negara.
3. Mengakui persamaan ras dan persamaan semua bangsa, baik besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negeri, baik besar maupun kecil.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan secara sendiri atau bersama-sama sesuai dengan Piagam PBB.
6. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
Baca Juga: Bentuk Kerja Sama yang Dilakukan Bangsa Indonesia terhadap Perdamaian Dunia
7. Tidak melakukan agresi terhadap negara lain.
8. Menyelesaikan perselisihan dengan jalan damai.
9. Memajukan kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
Adanya KAA memberikan sumbangan yang besar bagi perdamaian dunia seperti ketegangan akibat perang dingin menjadi berkurang dan dihapusnya politik apartheid tahun 1993.
Nah, itulah penjelasan seputar Koferensi Asia Afrika yang sangat penting dalam perdamaian dunia, Adjarian.
Tonton juga video berikut ini!