Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok untuk Perdamaian Dunia

By Nabil Adlani, Rabu, 26 Januari 2022 | 14:00 WIB
Konferensi Asia Afrika di Bandung menjadi awal terbentuknya gerakan non-blok. (kompas.com)

adjar.id – Dalam menciptakan perdamaian dunia, ada peran Indonesia dalam gerakan non-blok.

Adjarian, gerakan non-blok sendiri adalah gerakan yang lahir saat terjadinya perang dingin tahun 1961.

Berbagai negara berkembang yang menjadi bekas jajahan negara Barat dan baru merdeka saling bergabung.

Hal ini dilakukan karena negara-negara tersebut tidak ingin memihak Uni Soviet ataupun Amerika Serikat.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai peran serta Indonesai dalam gerakan non-blok yang menjadi materi PPKn kelas 11 SMA.

Indonesia tidak hanya menjadi anggota, tetapi juga menjadi salah satu negara yang menggagas adanya gerakan non-blok ini, lo.

Gerakan non-blok atau GNB memiliki arti khusus bagi bangsa Indonesia yang bisa dikatakan lahir sebagai negara yang netral dan tidak memihak siapapun.

Yuk, kita cari tahu apa saja peran Indonesai dalam gerakan non-blok berikut ini, Adjarian!

“Bergabungnya Indonesia sebagai salah satu negara penggagas gerakan non-blok tidak lepas dari isi pembukaan UUD 1945.”

Baca Juga: Bentuk Kerja Sama yang Dilakukan Bangsa Indonesia terhadap Perdamaian Dunia

Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok

Adjarian, sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih untuk menentukan jalannya sendiri dalam upaya membantu terciptanya perdamaian dunia. 

Hal ini dilakukan dengan mengadakan persahabatan dengan segala bangsa.

Sebagai pewujudan dari politik luar negari yang bebas dan aktif, selain sebagai pendiri GNB, Indonesia juga tetap setiap dan memegang teguh prinsip GNB.

Berikut ini beberapa peran serta Indonesia dalam gerakan non-blok, antara lain:

1. Negara Penggagas Gerakan Non-Blok

Gerakan non-blok sendiri sudah mulai digagas sejak tahun 1955 dan secara resmi terbentuk tahun 1961.

Pada saat itu, Presiden Soekarno mengundang para pemimpin negara-negara Asia dan Afrika yang baru merdeka ke Bandung.

“Konferensi Asia Afrika atau KAA di Bandung menjadi awal mula terbentuknya gerakan non-blok.”

Baca Juga: Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa Bangsa dalam Menjaga Perdamaian

Nah, pertemuan tersebut kemudian dikenal dengan KAA atau Konferensi Asia Afrika.

Pertemuan tersebut kemudian menghasilkan Dasasila Bandung yang menjadi awal dari munculnya gerakan non-blok.

Para pemimpin negara yang menggerakkan terbentuknya GNB di antaranya Presiden Yugislavia, PM India, Presiden Mesir, PM sekaligus Presiden Ghana, dan Presiden Indonesia.

2. Menjadi Pemimpin Gerakan Non-Blok

Adjarian, dari tahun 1992 sampai 1995, Indonesia memimpin gerakan non-blok, di mana Presiden Soeharto menjadi ketuanya.

Pada masa kepemimpinan Indonesia, banyak negara yang menyebutkan bahwa GNB berhasil memainkan peran penting dalam politik global.

Adanya Jakarta Message, memberi warna baru pada gerakan ini dengan menitik beratkan pada kerja sama dalam pembangunan ekonomi.

Meski begitu, politik dan kemanan negara-negara sekitar tetap menjadi titik perhatian utama. 

“Indonesia memimpin gerakan non-blok selama tiga tahun, dari tahun 1992 sampai tahun 1995.”

Baca Juga: Peran Indonesia dalam ASEAN untuk Menciptakan Perdamaian Dunia

3. Mengupayakan Perdamaian 

Besarnya kontribusi Indonesia dalam GNB, membuat Indonesia dipercaya untuk ikut menyelesaikan berbagai konflik regional.

Beberapa konflik tersebut di antaranya konflik berdarah di Kamboja, gerakan separatis di Filipina, dan sengketa Laut Cina Selatan.

Selain itu, Indonesia juga turun membantu meredakan konflik yang terjadi di Yugoslavia pada tahun 1991. 

Sampai saat ini, Indonesia terus mendukung kemerdekaan negara Palestina yang masih terlibat konflik.

Nah Adjarian, itulah tadi peran Indonesia dalam gerakan non-blok, yang salah satunya menjadi pemimpin gerakan non-blok pada 1992 sampai 1995.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan ini!

Pertanyaan

Siapa saja para pemimpin negara yang menggagas gerakan non-blok?

Petunjuk: Cek halaman 3.

Tonton juga video berikut ini, ya!