Mengenal Uang dan Cara Menghitungnya, Materi Matematika SD Kelas 2

By Jestica Anna, Senin, 24 Januari 2022 | 17:30 WIB
Mata uang Indonesia adalah rupiah. (Unsplash/BadyAbbas)

adjar.id – Sehari-hari kita pasti bersinggungan dengan uang, baik untuk membeli sesuatu maupun untuk ditabung.

Semua orang pasti membutuhkan uang sebagai alat tukar.

Nah, alat tukar sendiri adalah segala sesuatu yang diterima oleh masyarakat sebagai alat pembayaran dalam proses pertukaran barang.

Di Indonesia nama mata uangnya adalah rupiah dan terdapat dua jenis uang yang berlaku, yaitu uang kertas dan uang logam.

Uang yang berlaku di Indonesia pun sangat beragam, mulai dari Rp 100 yang berbentuk logam hingga Rp 100.000 yang berbentuk uang kertas.

Materi mengenai uang ini termuat dalam mata pelajaran matematika untuk kelas 2 SD.

Nah, kali ini kita akan fokus membahas mengenai uang dan nilai uang.

Yuk, simak penjelasan berikut!

“Jenis uang yang berlaku di Indonesia adalah uang logam dan uang kertas.”

Baca Juga: Jawab Soal Pecahan Uang Siti dan Ali, Kelas 2 Tema 3 Subtema 4

Mengenal Nilai Uang

Mata uang rupiah memiliki bermacam-macam bentuk dan nilai. Ada mata uang yang nilainya kecil dan besar.

1. Uang Kertas

Uang kertas. (Unsplash/MufidMajnun)

2. Uang Logam

Uang logam. (Piqsels)

Membandingkan Nilai Pecahan Uang

Nah, untuk membandingkan nilai pecahan uang kita dapat melihat besar kecilnya uang tersebut.

Misalnya, Rp 500 lebih dari Rp 100.

Rp 10.000 kurang dari Rp 20.000.

Semakin besar angkanya, semakin besar juga nilainya, begitu pula sebaliknya, Adjarian. 

Baca Juga: Mengapa Uang Koin Selalu Berbentuk Bulat Sempurna?

Kesetaraan Nilai Uang

Nilai sekelompok uang dapat dihitung dengan cara menjumlahkannya.

Misalnya, Rp 2.000 + Rp 1000 + Rp 500 sama dengan Rp 3.500. Nah, Rp 5000 + Rp 10.000 = Rp 15.000.

Selain itu, sekelompok pecahan uang dapat bernilai sama.

Contoh, Rp 5.000 + Rp 5.000 nilainya adalah Rp 10.000.

Sama besar dengan Rp 5.000 + Rp 2000 + Rp 2000 + Rp 1000, yang jika dijumlahkan hasilnya juga Rp 10.000.

Jadi, dalam hal ini masih terkait dengan penjumlahan nilai uang.

Kita harus memahami cara penjumlahan uang terlebih dahulu untuk dapat menyamakan nilai uang.

"Semakin besar angka, semakin besar pula nilai dari suatu uang."

Baca Juga: Benarkah pada Uang Terdapat Lebih dari 1.000 Bakteri?

Membandingkan Harga Barang

Terdapat barang yang murah, ada juga yang mahal.

Barang dengan harga lebih rendah dapat dikatakan lebih murah, sedangkan barang dengan harga lebih tinggi dapat dikatakan lebih mahal.

Misalnya, ada sebuah permen seharga Rp 1000 dan coklat seharga Rp 3000.

Maka, nilai uang seribu lebih kecil dari tiga ribu.

Jadi, harga permen lebih murah daripada cokelat, dan cokelat lebih mahal daripada permen.

Menghitung Uang Kembalian

Uang kembalian kita terima saat uang yang kita gunakan untuk membayar lebih besar dari total harga barang.

Contoh, Abid membeli 1 kue dan 1 buku tulis dengan total harga Rp 8000. Abid membayar dengan 2 lembar uang lima ribu, berapakah kembalian yang diterima Abid?

Baca Juga: Contoh Soal Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Uang, Kelas 2 Tema 3

Penyelesaian:

Uang yang dimiliki Abid = Rp5.000,00 + Rp5.000,00 = Rp10.000.

Total barang Abid = Rp 8.000.

Besar uang kembalian = Rp10.000 – Rp8.000 = Rp2.000.

Jadi, uang kembalian yang diterima Abid sebesar Rp 2.000.

Nah, itu dia materi mengenai uang, Adjarian.

Untuk mengasah pemahaman, yuk, coba kerjakan soal berikut!

Pertanyaan
Andi membeli sebuah sikat gigi dan sandal dengan total Rp 15.000. Andi membawa satu lembar uang Rp 50.000. Berapa kembalian yang diterima Andi?
Petunjuk: Cek halaman 4-5

Tonton video ini, yuk!