Efek Samping dari 5 Vaksin Booster, Sudah Tahu?

By Nabil Adlani, Kamis, 13 Januari 2022 | 10:30 WIB
Vaksin booster diberikan untuk memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh. (unsplash/TowfiquBarbhuiya)

Efek yang bersifat lokal ini seperti nyeri otot, nyeri sendi, demam, dan nyeri di daerah suntikan.

Nah, sebagai vaksin booster vaksin Pfizer ini sifatnya humologus atau diberikan sesuai jenis vaksin pada dosis pertama dan kedua.

Pemberian vaksin Pfizer sebagai vaksin booter dilakukan minimal enam bulan setelah mendapatkan vaksin pertama dan kedua bagi kelompok usia 18 tahun ke atas.

4. Efek Samping Zifivax

Berbeda dari ketiga jenis vaksin sebelumnya, vaksin Zifivax ini diberikan sebagai vaksin booster yang sifatnya heterogus untuk vaksin Sinopharm dan Sinovac.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 untuk Anak Usia 6-11 Diizinkan BPOM, Adakah Kelompok Anak yang Tidak Bisa Divaksinasi?

Jadi, pemberian vaksin Zifivax boleh dilakukan setelah pada vaksin pertama dan kedua kita mendapatkan vaksin Sinovac atau Sinopharm.

Efek samping dari vaksin Zifivax ini di antaranya sakit kepala, rasa nyeri di daerah suntikan, lelah, nyeri otot, deman, mual, dan batuk.

5. Efek Samping Moderna

Vaksin Moderna bisa diberikan sebagai vaksin booster yang sifatrnya sejenis (humologus) dan tidak sejenis (heterologus) dari vaksin doseis pertama dan kedua.

Nah, vaksin Moderna bisa diberikan sebagai vaksin booster yang sifatnya heterologus dengan vaksin primer Pfizer, AstraZeneca, dan Johnson dengan dosis setengah.

Efek samping dari pemberian dosis ini yaitu lemas, menggigil, mual, demam, dan sakit kepala.

Adjarian, itulah tadi beberapa efek samping dari lima vaksin booster yang sudah ditetapkan BPOM.

Tonton juga video berikut ini, yuk!