Apa Bedanya Sayur Organik dengan Sayur Nonorganik? #AkuBacaAkuTahu

By Rahwiku Mahanani, Minggu, 2 Januari 2022 | 12:00 WIB
Sayur organik ditanam dan diolah dengan cara yang berbeda dengan sayur nonorganik. (maxpixel)

adjar.id - Adjarian sudah tahu belum perbedaan sayur organik dengan sayur nonorganik, nih?

Sayur adalah salah satu bahan makanan yang penting untuk kita konsumsi setiap hari.

Sebab, di dalam sayur terkandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Baca Juga: Manfaat Sayur Paret atau Selada Air, Salah Satunya Tangkal Radikal Bebas

Nah, dalam keseharian, kita mengenal sayur organik dan juga sayur nonorganik.

Sayur organik disebut-sebut lebih sehat daripada sayur nonorganik.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan sayur organik, ya? Lalu, apa bedanya dengan sayur nonorganik?

Yuk, kita cari tahu bersama!

Perbedaan Sayur Organik dan Nonorganik

Sayur organik diolah secara alami. (maxpixel)

Sayur organik dan sayur nonorganik dibudidayakan dengan cara yang berbeda, Adjarian.

Secara garis besar perbedaan sayur organik dan sayur nonorganik adalah terletak pada penggunaan bahan kimia, misalnya untuk pemupukan.

Nah, berikut ini beberapa hal yang membedakan antara sayur organik dan sayur nonorganik.

1. Bibit

Sayur organik ditanam dari bibit atau benih hasil budi daya secara alami.

Sementara itu, sayur nonorganik di antaranya menggunakan bibit dari hasil rekayasa atau persilangan genetik, Adjarian.

Baca Juga: Aneka Manfaat Sayur Wortel, Ternyata Bukan Hanya Baik untuk Mata

2. Media Tanam

Media tanam yang digunakan untuk mengolah sayur organik biasanya diolah dengan seminimal dan sealami mungkin.

Dengan begitu, organisme alami yang ada di sana masih dapat hidup.

Untuk sayuran nonorganik, media tanam diolah sedemikian rupa dengan berbagai bahan kimia.

Dampaknya, hal itu bisa membuat kondisi media tanam seperti tanah menjadi rusak.

3. Pupuk

Sayur organik tumbuh dengan pupuk kandang atau kompos. (maxpixel)

Sayur organik biasanya dipupuk dengan menggunakan pupuk kandang. Selain itu, bisa juga dengan kompos.

Nah, sayuran nonorganik umumnya dipupuk dengan pupuk kimia yang dibuat oleh pabrik-pabrik, Adjarian.

4. Hama

Selama proses penanaman, wajar jika muncul serangan hama.

Agar sayur bisa tumbuh dengan baik sampai siap dipanen, hama tersebut harus dikendalikan.

Nah, untuk sayuran organik, dalam mengendalikan hama tidak mengggunakan bahan kimia seperti pestisida buatan pabrik, Adjarian.

Baca Juga: Manfaat Sayur Kol, Mulai dari Jaga Kesehatan Mata hingga Cegah Kanker

Pengendalian hama dapat dilakukan secara alami. Cara ini lebih ramah lingkungan tapi memang belum tentu berhasil atau keberhasilannya tidak selalu seratus persen.

Maka, tidak heran jika harga sayuran organik cenderung lebih mahal daripada sayuran nonorganik.

Nah, itulah gambaran tentang perbedaan sayur organik dan nonorganik. Kalau Adjarian lebih sering mengonsumsi sayur organik atau sayur nonorganik, nih?

 

#AkuBacaAkuTahu

 

Tonton video ini, yuk!