2. Grebeg Maulud
Yogyakarta juga memiliki upacara yang diadakan untuk merayakan hari besar Islam, yaitu Maulid Nabi Muhammad SAW.
Upacara peringatan tersebut yaitu upacara Grebeg Maulud untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini berawal sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono I, Adjarian.
Pada awalnya tradisi ini dilaksanakan sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di Yogyakarta.
Akan tetapi, saat ini upacara Grebeg Maulud sudah menjadi salah satu tradisi budaya di Yogyakarta.
Baca Juga: Bakpia Dianggap Sebagai Makanan Khas Yogyakarta, dari Mana Asalnya?
3. Adanya Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta atau dikenal sebagai tugu 0 kilometer Yogyakarta berada di Gowongan, Jetis, Yogyakarta.
Awalnya, tugu ini dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubowono I setelah adanya peristiwa palihan nagari setelah adanya perjanjian Giyanti di tahun 1755.
Peristiwa tersebut merupakan peristiwa terbelahnya Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Dibangunnya Tugu Yogyakarta bertujuan sebagai bentuk terima kasih kepada masyarakat sekaligus mengingatkan semangat persatuan rakyat Yogyakarta.
Tugu ini menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan untuk berfoto mengabadikan momen di Yogyakarta.
“Grebeg Maulud adalah salah satu tradisi budaya yang masih ada sampai saat ini di Yogyakarta.”