Klasifikasi Jenis-Jenis Teater di Indonesia dan Perbedaannya

By Nabil Adlani, Rabu, 15 Desember 2021 | 12:30 WIB
Sebagai cabang seni pertunjukan teater terbagi ke dalam beberapa jenis. (unsplash/YiranDing)

adjar.id – Adjarian, sebagai salah satu cabang seni, ada klasifikasi jenis-jenis teater di Indonesia.

Teater termasuk ke dalam cabang dari seni pertunjukan.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi dari jenis-jenis teater di Indonesia dan perbedaan dari jenis tersebut yang merupakan materi seni budaya kelas 10 SMA.

Kata teater secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu theater dan bahasa Yunani, yaitu Theaimai.

Baca Juga: Langkah-Langkah Menulis Naskah Drama untuk Pertunjukan

Kedua bahasa ini memiliki arti takjub melihat dan mendengar, hingga kemudian kata teater ini berubah menjadi theatron yang artinya gedung pertunjukan.

O iya, sebagai karya seni, teater diciptkan dengan cita, rasa, dan karsa manusia, serta keberadaan tidak lepas dari kehidupan manusia itu sendiri.

Nah, dalam arti yang luas, teater merupakan segala tontonan yang dipertunjukan di depan orang banyak, sedangkan dalam arti sempit teater adalah drama.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai klasifikasi jenis-jenis teater berikut ini, Adjarian!

 

“Istilah drama dalam arti sempit teater merupakan beraksi, bertindak, berbuat, dan berlaku.”

 

Klasifikasi Jenis-Jenis Drama

Adjarian, di Indonesia ada berbagai klasifikasi jenis-jenis teater yang terbagi menjadi dua bentuk sajian.

Keduanya hidup berdampingan bahkan saling memengaruhi dan merupakan sumber penciptaan yang satu terhadap yang lainnya.

Berikut ini beberapa klasifikasi pembagian jenis-jenis drama, yaitu:

1. Teater Tradisional

Teater tradisional sering juga disebut dengan teater daerah merupakan suatu bentuk teater yang bersumber, berakar, dan telah dirasakan sebagai milik masyarakat sendiri.

Pengolahan teater tradisional ini didasarkan atas cita rasa masyarakat yang terlibat di dalam teater tradisional.

Baca Juga: Unsur-Unsur Pemeranan dalam Seni Pertunjukan

Berikut ini beberapa jenis teater yang masuk ke dalam teater tradisional, yaitu:

Teater Rakyat

Teater rakyat lahir dari kehidupan yang ada di dalam masyarakat dan dihayati oleh masyarakat dan berkembang seseuai perkembangan masyarakatnya.

Lahirnya teater rakyat ini terjadi karena adanya kebutuhan masyarakat tentang hiburan yang kemudian meningkat untuk kepentingan lain, salah satunya upacara adat.

 

“Lenong, ketoprak, ludruk, dan debus termasuk ke dalam teater rakyat yang berasal dari kehidupan sehari-hari rakyat.”

 

Teater Klasik

Wayang golek merupakan salah satu contoh dari jenis teater tradisional. (pxfuel)

Teater klasik merupakan perkembangan seni yang sudah mencapai tingkat tinggi, baik dari corak maupun teknisnya.

Nah, perkembangan teater klasik ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus-menerus dari kalangan atas, seperti raja dan bangsawan.

Maka dari itu, jenis teater klasik ini kebanyakan lahir dari lingkungan istana atau pusat kerajaan.

Contoh teater klasik ini, yaitu wayang golek (Jawa Barat), wayang kulit, dan wayang orang (Jawa Tengah dan Timur).

Baca Juga: Klasifikasi Teater Tradisional dan Fungsinya

Teater Transisi

Teater transisi juga bersumber dari teater tradisional tetapi gaya pementasannya sudah dipengaruhi oleh teater Barat.

Pengaruh dari teater Barat ini bisa dilihat dari bentuk penyajian pementasan yang dilakukan.

Akan tetapi, teater transisi masih belum sepenuhnya menggunakan naskah teater, tetapi karena tumbuh di masyarakat perkotaan maka banyak pendatang yang memainkannya.

Jenis teater tradisi di antaranya sandiwara dardanella, sandiwara srimulat, sandiwara sunda, dan sandiwara bangsawan.

 

“Teater transisi dalam pertunjukannya tidak terlalu mencerminkan aspirasi rakyat secara utuh, tidak seperti teater rakyat.”

 

2. Teater Nontradisional

Teater nontradisional atau sering juga disebut dengan teater modern yang merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di masyarakat perkotaan.

Pada teater modern ini ada pengaruh yang sangat besar dari teori-teori teater modern yang diperkenalkan kaum terpelajar.

O iya, teater modern di Indonesia sudah dikenal sejak abad ke 19, beberapa bentuk pertunjukannya yaitu pembacaan puisi, dramatik reading, musikalisasi puisi, monolog, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Inilah Macam-Macam Teknik Dasar Akting Teater, Ada Latihan Olah Suara

Perbedaan Teater Tradisional dan Nontradisional

Berikut ini beberapa perbedaan dari teater tradisional dan teater nontradisional, di antaranya:

1. Pada teater tradisional penciptanya tidak diketahui, sementara teater nontradisional penciptanya diketahui.

2. Pada teater tradisional pewarisan seni bersifat turun temurun, sementara pada teater nontradisional lebih bersifat temporal atau berubah sesuai zaman.

3. Pada teater tradisional pertunjukannya lebih bersifat spontan, sementara pada teater non tradisional pertunjukan dirancang dengan matang dengan adanya proses latihan.

4. Pada teater tradisional tidak terdapat naskah yang baku, sementara pada teater nontradisional ada naskah yang baku dan tertulis.

Nah, itu tadi Adjarian, klasifikasi jenis-jenis teater, yaitu teater tradisional dan nontradisional serta perbedaan dari keduanya.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa saja jenis-jenis teater yang termasuk ke dalam teater tradisional?

Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

 

Tonton juga video berikut ini, yuk!