Mengapa Kotoran Kuda Nil Bisa Mengganggu Ekosistem? #AkuBacaAkuTahu

By Rahwiku Mahanani, Sabtu, 11 Desember 2021 | 12:00 WIB
Kuda nil banyak menghabiskan waktu dengan berkubang di dalam air. (pxhere)

adjar.id - Kotoran kuda nil disebut-sebut dapat mengganggu ekosistem.

Kuda nil atau yang memiliki nama ilmiah Hippopotamus amphibius adalah jenis hewan yang berukuran besar.

Bobot tubuhnya bisa mencapai ribuan kilogram, Adjarian.

Baca Juga: Punya Tubuh Super Besar, Berapa Banyak Kuda Nil Makan?

Oleh karena tubuhnya super besar, kuda nil pun membutuhkan banyak makanan.

Akibatnya, kotoran yang dikeluarkan kuda nil juga banyak.

Nah, kotoran kuda nil ini sayangnya bisa mencemari lingkungan.

Wah, mengapa bisa begitu, ya? Mengapa kotoran kuda nil berperan dalam pencemaran lingkungan?

Suka Berkubang di Air

Jika tidak makan di darat, biasanya kuda nil berada di air. (hippopx)

Sehari-hari, kuda nil banyak menghabiskan waktu di dalam kubangan air.

Kuda nil melakukan berbagai aktivitas di dalam air, begitu pula saat buang air besar, Adjarian.

Nah, berdasarkan penelitian yang dilansir dari laman Kompas.com, itu bisa membuat kolam air dipenuhi bakteri dan berbagai mikroba yang ada dalam kotoran kuda nil.

Bakteri dan mikroba tersebut mampu bertahan hidup di air dan kemudian bisa menyebar ke hewan lain di sekitar.

Baca Juga: Jenis-Jenis Pencemaran Linkungan yang Merusak Lingkungan Hidup

Kondisi perubahan lingkungan di sekitar kuda nil tersebut disebut dengan meta usus.

Kolam air atau kubangan menjadi perpanjangan usus kuda nil, Adjarian.

Nah, fenomena tersebut bisa berdampak besar terhadap ekosistem setempat.

Habitat kudanil ada di Afrika. Nah, kondisi itu disebut-sebut menjadi ancaman bagi ekosistem di mana banyak hewan lain juga bernaung di sana.

Meta Usus

Setiap hewan memiliki mikroba tertentu di dalam usus. Begitu pula dengan kuda nil.

Mikroba di dalam tubuh berperan besar dalam proses pencernaan.

Namun, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, saat dikeluarkan dari tubuh, mikroba dari kotoran kuda nil bisa memuhi perairan tempatnya berada.

Di satu sisi, hal itu mungkin bisa menguntungkan kudanil. Namun, di sisi lain dapat memengaruhi hewan lain, misalnya ikan.

Lebih jauh lagi, kondisi tersebut dapat memengaruhi ekosistem kuda nil.

Baca Juga: 3 Tingkatan Keanekaragaman Hayati: Gen, Jenis, dan Ekosistem

Salah satu dampaknya, air yang ditempati kuda nil bisa mengandung konsentrasi gas yang sangat tinggi.

O iya, studi tentang kotoran kuda nil yang dapat memengaruhi ekosistem di Afrika ini sudah dipublikasikan di Nature's Scientific Reports, Adjarian.

Penelitian tentang kotoran kuda nil dan kaitannya dengan pencemaran ekosistem di Afrika tersebut dilakukan di Sungai Mara, Afrika Timur dan dipimpin oleh penelti dari University of Florida.

Di tempat tersebut, ada lebih dari empat ribu kuda nil, Adjarian.

 

#AkuBacaAkuTahu

 

Tonton video ini, yuk!