Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Chapter V Assessment A No. 17-20

By Aldita Prafitasari, Kamis, 9 Desember 2021 | 15:00 WIB
Castle atau kastil merupakan salah satu tempat bersejarah. (Unsplash)

adjar.id - Jika di Indonesia terdapat banyak candi, di beberapa negara dunia lainnya memiliki kastil, ya, Adjarian.

Candi dan kastil merupakan bentuk dari peninggalan bersejarah pada kerjaan zaman dahulu kala.

Nah, keduanya juga merupakan tempat bersejarah atau historical places.

Pada soal pilihan ganda pelajaran bahasa Inggris Chapter V, terdapat teks bacaan yang menceritakan sebuah kastil di Negara Suriah bagian Barat.

Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Chapter V Assessment B No. 1-5

Soal tersebut ada pada Buku PR Interaktif pelajaran Bahasa Inggris Kelas X halaman 91 pada materi "Historical Places", nomor 17-20.

Kita perlu memahami terjemahan teks tersebut agar dapat menjawab soal dengan benar.

Pemahaman akan suatu teks bacaan bahasa Inggris juga dapat memperkaya kosakata kita.

Nah, yuk, kita coba kerjakan bersama-sama beberapa soal berikut ini!

This text is for questions 17 to 20.

"It is the Camelot of your dreams- the castle of every fairy tale." So said the 20th-century British travel writer H. V. Morton of the mighty Krak des Chevaliers, which sits majestically high above the rolling plains of western Syria.

This monumental castle, built by Crusaders in the 12th century, has often been likened to a ship, its prow nosing out high above a fertile expanse of vineyards, olive groves, farms, and villages.

The castle was expertly positioned atop a rocky spur that dominates the Homs Gap, the only break in the long chain of mountains that runs parallel to the coast from southern Turkey into northern Israel.

Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Chapter V Assessment A No. 14-16

It thus dominated access routes between the Mediterranean coast and the Syrian interior, as well as the north-south passage between Damascus and Aleppo- lending it a strategic importance that remains as clear today as it did 900 years ago.

The name Krak des Chevaliers, a mixture of Arabic and French, means "Fortress of the Knights." In 1144, the local Crusader lord, Raymond II, Count of Tripoli, handed control of what was then a small, simple fortress to the Knights Hospitallers--a religious order that took on military duties in the Crusader realms (as did its contemporary, the Knights Templar).

The knights expanded the castle and added a 9-ft (3-m) thick encircling outer wall studded with towers to create a virtually impregnable ring of defenses, making it the Holy Land's largest and most sophisticated stronghold.

Today, you cross the moat and climb a dark, twisting passage through to the inner courtyard, which contains a beautiful Gothic cloister and grand hall, complete with its original vaulting.

Explore the Crusader kitchens and storerooms, the austere 12th-century chapel, the ramparts, and the Grand Master's apartments in the highest tower, which have elegant Gothic windows offering commanding views.

You're likely to have the castle all to yourself. Krak des Chevaliers was eventually taken by the Mamluk Sultan Baybars in 1271. Around this time, Prince Edward of England was in the Holy Land as part of the Ninth Crusade and visited the castle.

He returned home in 1272 and, as King Edward I, set about conquering Wales; the castles he built at Beaumaris, Caernarfon, Harlech, and elsewhere--with their concentric rings of defenses- were all modeled on the Syrian original.

Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Bab V Activity 1 dan 2

Terjemahan

"Ini adalah Kastil Camelot impianmu kastil dari setiap dongeng." Demikian kata penulis perjalanan Inggris abad ke-20, H. V. Morton dari Krak des Chevaliers yang perkasa, yang bersemayam di atas dataran Suriah Barat.

Kastil monumental ini dibangun oleh Tentara Salib pada abad ke-12, bangunannya sering kali disamakan seperti dengan kapal, haluannya yang menjulang tinggi di atas hamparan kebun anggur dan kebun zaitun, serta dikelilingi oleh pemukiman desa yang subur. 

Kastil ini dibangun oleh para ahli arsitektur tepat di atas batu yang membatasi pegunungan yang juga sejajar dengan Pantai Turki selatan hingga bagian utara Israel.

Bangunan ini juga mendominasi sebagian akses rute antara pantai Mediterania dan Suriah, serta jalur utara-selatan antara Damaskus dan Aleppo. Rute ini juga memberikan jalur strategis pada 900 tahun lalu.

Nama Krak des Chevaliers, merupakan gabungan dari bahasa Arab dan Prancis yang artinya adalah "Benteng Ksatria." Pada tahun 1144, penguasa Tentara Salib setempat, Raymond II dan  Pangeran Tripoli, menyerahkan kendali atas benteng kecil dan sederhananya kepada pasukan Knights Hospitallers yang merupakan sebuah ordo keagamaan yang sedang menjalankan tugas militer di wilayah Tentara Salib. Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Ksatria Templar.

Para ksatria tersebut kemudianmemperluas kastil dan menambahkan dinding luar melingkar setebal sembilan kaki (3m) yang digunakan untuk memenuhi menara guna menciptakan dinding pertahanan yang tidak mudah untuk ditembus, dengan ini benteng ini menjadi benteng terbesar dan tercanggih di Tanah Suci.

Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Chapter V Assessment A No. 8-13

Saat ini, kamu akan menyeberangi parit dan mendaki lorong gelap berliku menuju halaman dalam, yang berisi biara bernuansa gotik yang indah dan juga aula besar yang dilengkapi dengan kubah.

Selanjutnya, kita akan menjelajahi dapur dan gudang dari Tentara Salib, dilanjutkan dengan melihat kapel ibadah abad ke-12 yang kokoh, benteng pertahanan, dan kamar tidur besar yang berada di menara tertinggi dengan sentuhan gotik elegan yang menawarkan panorama yang memukau.

Krak des Chevaliers kemudian diambil alih oleh Mamluk Sultan Baybars pada tahun 1271 silam. Pada waktu ini, Pangeran Edward yang berasal dari Inggris sedangberada di Tanah Suci, ia merupakan bagian dari Perang Salib kesembilan dan mengunjungi kastil. 

Hingga akhirnya ia berkesempatan untuk kembali ke rumah pada tahun 1272, kembali sebagai Raja Edward I, ia mulai menaklukkan wilayah Wales beserta kastil-kastil yang dibangunnya di Beaumaris, Caernarfon, Harlech, dan tempat lainnya dengan sama seperti di Suriah.

17. What does the castle look like?

A. It is in ruins.

B. It is well-preserved.

C. It is lost on the deep jungle.

D. It is being renovated.

E. It is rebuilt into a modern castle.

Answer: B. It is well-preserved.

Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Chapter V Assessment A No. 4-7

18. Paragraph two tells us about

A. the site of the castle

B. the history of the castle

C. the shape of the castle

D. the size of the castle

E. the function of the castle

Answer: A. the site of the castle

19. Who are probably interested to visit the place?

A. People who love adventure activities

B. People who like underwater activities

C. People who are expert at modern buildings

D. People who are curious about historical buildings

E. People who want to learn about the greatest monuments

Answer: D. People who are curious about historical buildings

Baca Juga: Jawab Soal Materi Bahasa Inggris Kelas X, Chapter V Assessment A No. 1-3

20. " thick encircling outer wall studded with towers to create a virtually impregnable ring of defenses, .. (Paragraph 3)

What is the closest meaning of 'impregnable'?

A. Invisible

B. Unlikely

C. Unstable

D. Unexcelled

E. Unforgetable

Answer: D. Unexcelled

Nah Adjarian, itulah pembahasan soal materi bahasa Inggris kelas X, pada buku PR Interaktif materi Historical Places.