Teori Wegener atau Teori Pengapungan Benua
Teori pengapungan benua diungkapkan oleh Wegener pada abad ke-20. Menurutnya bumi berasal dari satu daratan yang sangat besar dan disebut pangea.
Pangea kemudian terpecah-pecah yang mana peristiwa tersebut terjadi pada 200 juta tahun lalu.
Pecahan pangea tersebut kemudiam menjadi dua bagian, yaitu laurasia di sebelah utara dan gondwana di sebelah selatan.
Nah, kedua benua tersebut dipisahkan oleh laut sempit yang bernama laut Tethys. Saat ini sisa laut Tethys ini merupakan jalur cebakan minyak bumi di Timur Tengah.
Baca Juga: Struktur dan Sistem Klasifikasi Tanah di Bumi
O iya, setelah itu laurasia dan gondwana terpecah lagi menjadi bagian daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan 1-10 cm per tahunnya.
Lalu pecahan tersebut mulai bergeser menjauh satu sama lain dan membentuk benua-benua yang kita kenal saat ini.
Bukti Teori Wegener
Ada beberapa bukti dari teori Wegener ini, di antaranya:
1. Bebatuan yang Identik
Pada beberapa benua terdapat jenis dan usia bebatauan yang sama dan berada di kedua sisi samudra Atlantik.
Nah, dalam hal ini Wegener mengungkapkan pada zaman dahulu bebatuan terbentuk secara bersamaan dan saling berdampingan.