Teater Tradisional: Jenis, Ciri, dan Unsur di Dalamnya

By Nabil Adlani, Senin, 15 November 2021 | 19:30 WIB
Wayang golek merupakan salah satu contoh pertunjukan teater tradisional. (pxfuel)

adjar.id – Adjarian, dalam seni teater, ada beberapa jenis teater tradisional yang berkembang di Indonesia.

Selain adanya teater tradisional, ada juga teater modern yang masuk dalam kelompok seni teater.

Kali ini kita akan membahas mengenai teater tradisional, baik dari jenis, ciri, maupun unsurnya yang menjadi materi seni budaya kelas 8 SMP.

Teater tradisional merupakan jenis teater yang berkembang di berbagai suku bangsa di Indonesia.

Baca Juga: Jenis Latihan Intonasi yang Perlu Dilakukan Sebelum Pementasan Teater

Perkembangan teater tradisional ini menggunakan kaidah dan pola pementasan yang sumbernya dari estetika asli budaya Indonesia.

Jadi, secara tidak langsung teater tradisional adalah bentuk teater yang lahir, tumbuh, dan berkembang di suatu daerah dan merupakan hasil kreativitas suku bangsa Indonesia.

Pertunjukan yang dilakukan didasari atas tata cara dan pola yang diikuti secara turun-temurun dari pengalaman pentas generasi sebelumnya.

Yuk, kita simak penjelasan lebih lengkap mengenai ciri, unsur, dan jenis teater tradisional di Indonesia berikut ini!

 

“Teater tradisional biasa dipentaskan di alam terbuka atau pendopo, di mana penontonnya berada di berbagai sisi yang terbuka.”

 

Jenis Teater Tradisional

Berikut ini beberapa jenis teater tradisional yang berkembang di Indonesia.

1. Teater Rakyat

Teater rakyat merupakan teater yang berkembang di Indonesia dan memiliki perbedaan di setiap daerahnya.

Teater ini berasal atau lahir dari kehidupan masyarakat sendiri, seperti upacara keagamaan dan upacara adat.

Teater rakyat ini memiliki sifat yang sederhana, spontan, dan banyak diisi oleh improvisasi dalam pertunjukannya.

Contohnya makyong dan mendu dari Riau dan kalimantan Barat serta ketoprak dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Cara Merancang Pementasan Teater

2. Teater Klasik

Teater klasik merupakan teater tradisional yang semuanya sudah diatur, baik dari pelaku, cerita, maupun tempat pertunjukannya.

Teater klasik lahir dan membawa cerita yang berasal dari lingkungan pusat kerajaan ataupun keraton.

Contoh teater klasik seperti wayah kulit, wayang golek, dan wayang orang.

 

“Teater rakyat membawakan cerita yang berasal dari kehidupan masyarakat, sementara teater klasik membawa cerita dari lingkungan kerajaan.”

 

3. Teater Transisi

Teater transisi merupakan teater yang sumbernya berasal dari teater tradisional, akan tetapi pertunjukannya sudah dipengaruhi teater modern atau gaya barat.

Contoh teater transisi ialah komedi istambul, srimulat, dan sandiwara dardanela.

Ciri-Ciri Teater Tradisional

Berikut ini beberapa ciri-ciri teater tradisional, di antaranya:

1. Teater disajikan dengan dialog, nyanyian, dan juga tarian.

2. Cerita yang disajikan tidak memiliki naskah dan dibuat berdasarkan peristiwa sejarah, seperti kehidupan sehari-hari.

3. Pentas seni teater tradisional lebih mengutamakan tujuan dan isi dari seni.

4. Pemeran pada teater tradisional banyak melakukan interaksi terhadap penonton.

5. Musik pengiring pada teater tradisional banyak menggunakan musik dan alat musik tradisional.

Baca Juga: Langkah-Langkah Menulis Naskah Drama untuk Pertunjukan

 

“Salah satu ciri teater tradisional yaitu pementasannya lebih mengutamakan isi dan tujuan seni.”

 

Unsur Teater Tradisional

Beberapa unsur teater tradisional di antaranya:

1. Tema

Tema merupakan pikiran utama yang menjadi dasar dari kisah yang dipertunjukkan dalam drama.

Nah, dari pokok-pokok pikiran ini kemudian dikembangkan sehingga menjadi kisah yang menarik dan enak ditonton.

2. Plot

Plot merupakan rangkaian peristiwa yang ada dalam drama,yang terdiri atas konflik.

Konflik tersebut kemudian berkembang dari sederhana, kompleks, klimaks, dan akhirnya selesai.

Baca Juga: Jenis Latihan Olah Tubuh sebelum Melakukan Pementasan Teater

3. Penokohan

Penokohan merupakan unsur dalam teater yang dimainkan oleh aktor untuk mementaskan pertunjukan sesuai dengan arahan sutradara.

4. Dialog

Dialog merupakan percakapan yang dilakukan oleh tokoh dalam merangkai cerita dalam pertunjukan.

5. Pesan dan Ide

Pesan dan ide dalam pertunjukan harus bisa ditunjukkan saat aktor memainkan pertunjukan dan bisa diterima oleh penonton.

Nah, itulah jenis teater tradisional, ciri, dan unsurnya yang salah satu unsurnya adalah tema, Adjarian.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa yang membedakan teater rakyat dengan teater klasik?

Petunjuk: Cek halaman 2.

 

Tonton juga video berikut!