Pengaruh APBN dan APBD terhadap Perekonomian Indonesia

By Nabil Adlani, Kamis, 4 November 2021 | 14:40 WIB
APBN dan APBN merupakan anggaran belanja yang dibuat pemerintah negara dan daerah. (Unsplash/Adeolu Eletu)

adjar.id – Adjarian, dalam perekonomian Indonesia terdapat beberapa pengaruh APBN dan APBD.

APBN atau anggaran pendapatan dan belanja negara dan APBD atau anggaran pendapatan dan belanja daerah merupakan sebuah rancangan keuangan tahunan dari pemerintah.

Kali ini kita akan membahas mengenai pengaruh dari APBN dan APBD terhadap perekonomian yang menjadi materi ekonomi kelas 11 SMA.

APBN sendiri merupakan rancangan keuangan dalam lingkung negara, sedangkan APBD dalam lingkung daerah.

Baca Juga: Mempelajari Definisi, Pengaruh, dan Fungsi APBN di Indonesia

Nah, rancangan keungan tersebut harus disetujui lebih dahulu oleh DPR atau dewan perwakilan rakyat dan jika tidak disetujui maka rancangan tersebut tidak bisa dijalankan.

Penyusunan APBN dan APBD ini bertujuan untuk menjadi pedoman dalam mengelola pengeluaran dan penerimaan keuangan pemerintah.

APBN dan APBD inilah yang diharapkan bisa menjadi pendukung bagi pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Adjarian, sekarang kita simak dulu pengertian APBN dan APBD, sebelum masuk ke pembahasan mengenai pengaruh APBN dan APBD berikut ini!

“APBN dan APBD merupakan sebuah rancangan keuangan yang dibuat dalam lingkup negara dan daerah.”

 

Pengertian APBN

Anggaran pendapatan dan belaja negara atau APBN merupakan sebuah kebijakan fiskal dalam konsteks pembangunan Indonesia.

APBN ini pada hakikatnya adalah rencana kerja pemerintah yang akan dilakukan dalam satu tahun yang dituangkan ke dalam angka-angka rupiah.

Sisi penerimaan negara sendiri terdiri atas migas, pajak, bukan pajak, dan bantuan luar negeri.

Sementara sisi pengeluaran negara terdiri atas belanja barang, belanja pegawai, subsidi daerah, dan pengeluaran pembangunan.

Baca Juga: Mengenal APBN dan APBD serta Fungsinya, Materi Ekonomi Kelas 11 SMA

Pengertian APBD

APBD merupakan gambaran mengenai perencanaan keuangan daerah yang terdiri atas proyeksi penerimaan dan pengeluaran suatu pemerintah daerah.

Nah, sama seperti APBN, APBD juga dilakukan dalam satu tahun tertentu oleh pemerintah daerah.

O iya, landasan hukum APBD sendiri yaitu UU No.22 Tahun 1999 mengenai pemerintah daerah yang tertuang dalam pasal 78 ayat 1.

Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dan DPRD dibiayai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah.

“APBN dan APBD dirancang untuk satu tahun rencana kerja tertentu yang dituangkan dalam rupiah.”

 

Pengaruh APBN dan APBD

APBN ataupun APBD merupakan bentuk kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadao perekonomian nasional.

Adanya APBN dan APBD ini bisa diketahui arah, tujuan, dan perioritas pembangunan yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah negara maupun daerah.

Anggaran pemerintah, baik APBN maupun APBD sangat memengaruhi kondisi perekonomian suatu negara, tidak hanya negara berkembang tapi juga negara maju.

Nah, di negara Indonesia, peranan pemerintah sangatlah besar, di mana perubahan APBN memiliki pengaruh yang besar kepada perekonomian negara.

Baca Juga: Contoh Soal dan Jawaban serta Pembahasan Materi APBN dan APBD

Berikut ini, beberapa pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian Indonesia, yaitu:

1. Sektor Moneter

Pengaruh dari APBN dan APBD terhadap sektor moneter sangatlah besar, karena anggara negara menjadi salah satu komponen dari uang primer.

Adanya perubahan pada komponen uang primer tersebut Adjarian, dapat memengaruhi jumlah peredaran uang yang ada di masyarakat.

“Kebijakan fiskal pemerintah melalui APBN dan APBD memiliki dampak yang besar terhadap sektor-sektor perekonomian negara.”

 

2. Neraca Pembayaran

Pengaruh APBN dan APBD juga terjadi pada neraca pembayaran yang disebabkan karena beberapa hal, yaitu:

• Sebagai komponen penerimaan negara yang berasal dari penerimaan sektor migas yang masuk ke kas negara.

• Defisit APBN dan traksaksi berjalan ditutupi oleh utang negara, yang konsekuennya pengeluaran rutin digunakan untuk pembayaran utang dan bunganya.

• Komponen penerimanaa pemerintah mengandung sisi impor yang besar, seperti bantuan proyek yang menjadi sumber utama untuk menutup defisit APBN.

Baca Juga: Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus, Materi Ekonomi Kelas 12 SMA

3. Sektor Produksi

Pada sektor produksi, pengaruh APBN dan APBD ini bisa dilihat dari penerapan kebijakan penerimaan pajak dan pengeluaran pemerintah.

Nah, saat terjadi defisit, pemerintah akan mengurangi tingkat pajak atau menambah pengeluaran pemerintah dalam bentuk subsidi.

Hal ini bisa meningkatkan pendapatan dan daya beli dari masyarakat, sehingga permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa menjadi meningkat.

Adanya permintaan dari masyarakat ini bisa mendorong sektor usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi sehinggi akan terjadi pertumbuhan ekonomi nasional.

Adjarian, itulah tadi pengaruh APBN dan APBD terhadap perekonomian negara yang salah satunya pada sektor moneter.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini, ya!

 

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan APBN dan APBD?

Petunjuk: Cek halaman 2.