2. Sikap Selektif di Bidang Ekonomi
Adanya liberalisasi ekonomi yang dilakukan Adam Smith pada abad ke 15 membuat adanya proses globalisasi ekonomi di dunia.
Hal ini membuat lahirnya perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan aktivitas perdagangan di berbagai negara.
Nah, hal ini berlanjut mulai abad ke-20 di mana globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-negara maju, sementara negara berkembang kurang diberi ruang.
Negara-negara berkembang hanya mendapatkan sedikit manfaat karena pergerakan ekonomi dunia lebih dipegang oleh negara-negara maju.
Indonesia menerapkan sistem ekonomi kerakyatan yang menjadi senjata ampuh untuk menaklukkan pengaruh negatif dari adanya globalisasi dan memperkuat kemandirian.
Baca Juga: Dampak Negatif Kemajuan Iptek bagi Kehidupan Masyarakat Indonesia
Agar hal itu bisa terwujud, kita perlu mewujudkan hal-hal berikut:
• Pengembangan sistem ekonomi untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri sehingga bisa memperkuat perekonomian rakyat.
• Pertanian dijadikan sebagai prioritas utama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani.
• Membuat perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
• Tidak menggantungkan hidup kepada badan-badan multilateral, seperti Bank Dunia, WTO, dan IMF.
“Sistem ekonomi kerakyatan yang dianut Indonesia bisa menjadi penghalang dari pengaruh negatif globalisasi dan kemajuan iptek.”