Hingga akhirnya terjadi dua kekuasaan pemerintahan kerajaan Mataram Kuno, satu pemerintahan dipimpin oleh tokoh penganut Hindu di Jawa bagian Utara.
Serta satu lagi dipimpin oleh tokoh penganut agama Buddha yang berkuasa di Jawa bagian selatan.
Nah, keluarga Syailendra yang beragama Hindu kemudian meninggalkan beberapa bangunan candi di Jawa bagian Utara, seperti candi Dieng.
Sementara yang beragama Buddha meninggalkan candi-candi seperti Mendut, Ngawen, dan Borobudur.
O iya, candi Borobudur sendiri diperkirakan dibangun oleh Samaratungga pada 824 M dan dilanjutkan pada zaman Pramudwardani dan Pikatan.
Kemudian, pada 832 M, keluar Syailendra kembali bersatu dengan adanya perkawinan antara Rakai Pikatan dari keluarga Hindu dengan Pramudwardani yang merupakan putri Samaratungga.
Setelah itu, Dinasti Syailendra kembali bersama di bawah pimpinan Raja Rakai Pikatan.
Nah, itulah tadi Adjarian, sejarah kerajaan Mataram Kuno yang di mana menjadi awal asal mula berdirinya candi Borobudur yang menjadi keajaiban dunia saat ini, ya.
Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa penyebab terjadinya perpecahan pada Dinasti Syailendra? |
Petunjuk: Cek halaman 3 dan 4. |