Faktor dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Masyarakat

By Nabil Adlani, Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:40 WIB
Interaksi sosial dilakukan oleh individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain. (pixabay)

adjar.id – Adjarian, dalam kehidupan di masyarakat terdapat beberapa bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi.

Hal terpenting dari sebuah interaksi sosial adalah tidak lepas dari konsep tindakan atau perilaku sosial.

Melakukan hubungan dengan orang lain bisa menghasilkan tindakan-tindakan yang menunjukkan variasi hubungan.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai faktor interaksi sosial dan bentuk-bentuknya di dalam masyarakat yang menjadi materi sosiologi kelas 10 SMA, Adjarian.

Baca Juga: Perubahan Sosial: Pengertian dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Interaksi sosial sendiri merupakan sebuah hubungan tumbal balik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan untuk menjadi sebuah hubungan.

Dalam berinteraksi sosial, kita sebagai manusia membutuhkan instrumen syarat yang saling berhubungan.

Syarat dari interaksi sosial adalah adanya kontak sosial dan juga komunikasi sosial.

Berikut ini faktor terbentuknya interaksi sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial. Simak, yuk!

 

“Adanya kontak sosial dan komunikasi sosial menjadi syarat dari terbentuknya interaksi sosial dalam masyarakat.”

 

Faktor-Faktor Terbentuknya Interaksi Sosial

Berikut ini beberapa faktor yang menjadi dasar terbentuknya proses interaksi sosial, yaitu:

1. Imitasi

Imitasi merupakan suatu tindakan sosial yang menirukan sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.

2. Sugesti

Sugesti merupakan pemberian pengaruh atau pandanan dari satu pihak kepada pihak lainnya.

Nah, akibatnya pihak yang dipengaruhi akan tergerak untuk mengikuti pandangan atau pengaruh tersebut yang kemudian akan diterima, baik secara sadar maupun tidak sadar.

Baca Juga: Pengertian Sosialisasi dan Cara-Cara Sosialisasi dalam Masyarakat

3. Identifikasi

Identifikasi merupakan kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.

Orang lain yang menjadi sasaran identifikasi ini disebut sebagai idola, di mana identifikasi ini adalah bentuk lanjutan dari proses imitasi dan sugesti yang kuat.

4. Simpati

Simpati merupakan proses seseorang merasa tertarik dengan orang lain yang didasari oleh keinginan untuk memahami pihak lain.

Proses simpati ini merupakan proses yang lambat, jika dibandingkan dengan tiga faktor interaksi sosial lainnya.

 

“Faktor yang mendasari terbentuknya interaksi sosial yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.”

 

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Proses Asositif

• Kerja Sama

Kerja sama merupakan salah satu bentuk dari proses asosiatif. (unsplash)

Kerja sama merupakan suatu usaha bersama yang dilakukan baik antarindividu maupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Kerja sama sendiri akan timbul jika seseorang menyadari bahwa manusia memiliki kepentingan-kepentingan yang sama.

• Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian diri, baik antarindividu maupun antarkelompok manusia yang awalnya saling bertentangan sebagai upaya mengatasi konflik.

Tujuan akomodasi ini ialah untuk menciptakan keseimbangan dalam interaksi sosial yang kaitannya dengan nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Mengenal Interaksi Sosial Disosiatif di dalam Hubungan Manusia

• Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang ada pada manusia, baik individu maupun kelompok.

O iya, usaha yang dilakukan meliputi usaha mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan mental dengan tetap memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.

• Akulturasi

Akulturasi merupakan suatu proses yang timbul saat unsur kebudayaan tertentu bertemu dengan unsur kebudayaan asing.

Unsur-unsur kebudayaan asing tersebut akan diterima dan tanpa menghilangkan kepribadian budaya itu sendiri.

 

“Dalam proses asosiatif terbagi menjadi empat bentuk, yaitu kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.”

 

2. Proses Disosiatif

• Persaingan

Persaingan merupakan suatu proses sosial saat dua pihak atau lebih saling berlomba untuk mencapai sebuah kemenangan.

Nah, pertikaian bisa terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian.

• Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya keraguan, ketidakpastian, dan penolakan yang tidak dibicarakan secara terbuka.

Penyebab dari kontravensi ini yaitu adanya perbedaan pendirian antara suatu kelompok dengan kelompok lain yang ada di dalam masyarakat.

Baca Juga: Ciri-Ciri dan Perkembangan Struktur Sosial Masyarakat

• Pertikaian

Pertikaian merupakan proses sosial yang merupakan lanjutan dari kontravensi, di mana pertikaian perselisihan yang sifatnya terbuka.

O iya, pertikaian ini terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara kelompok tertentu dalam masyarakat.

• Konflik

Konflik merupakan suatu proses sosial di mana antarindividu atau kelompok manusia berusaha untuk mencapai tujuannya dengan menentang pihak lain.

Nah, dalam konflik ini, penentangan yang dilakukan disertai dengan kekerasan atau ancaman terhadap lawan.

Adjarian, itu tadi faktor dan bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi di masyarakat, di mana bentuk interaksi sosial terbagi menjadi proses asosiatif dan disosiatif.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa saja faktor-faktor yang mendasari terbentuknya interaksi sosial?

Petunjuk: Cek halaman 2.

 

Tonton video ini juga, yuk!