Teori-Teori Masuknya Islam ke Indonesia

By Nabil Adlani, Rabu, 27 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Ada tiga teori berbeda yang menjelaskan asal masuknya Islam ke Indonesia. (unsplash/RizkiYulian)

1. Teori Islam dari Gujarat

Para sarjana Barat yang kebanyakan dari negeri Belanda beranggapan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat pada sekitar abad ke-13 M.

Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat sendiri terletak di India bagian barat yang dekat dengan laut Arab.

Gujarat memiliki letak yang sangat strategis, yaitu berada di jalur perdagangan antara timur dan barat.

Pedagang Arab yang bermahzab syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal abad ke-7 M.

Baca Juga: Nama Para Penyebar Islam di Indonesia pada Awal Masuknya Islam

Nah, orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia bukanlah orang Arab, melainkan para pedagang Gujarat yang sudah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur.

Hal ini diungkapkan oleh C. Snouck Hurgronje dan J.P Moquetta pada 1912 yang didasari pada batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada 1297 M di Pasai, Aceh.

Menurut Hugronje dan Moquetta, bentuk batu nisan di Pasar dan makam Maulana Malik Ibrahin di Gresik, Jawa Timur memiliki bentuk yang sama dengan batu nisan di Gujarat.

Moquetta menarik kesimpulan bahwa batu nisan tersebut didatangkan dari Gujarat atau dibuat oleh orang Guharat atau orang Indonesia yang sudah belajar kaligrafi khas Gujarat.

 

“Teori pertama beranggapan bahwa Islam masuk ke Indonesia karena peran para pedagang dari Gujarat.”