Mengapa Piala Thomas Cup 2020 Terasa Manis Bagi Negara Indonesia?

By Irfan Sholeh, Senin, 18 Oktober 2021 | 11:00 WIB
Kemenangan tim Indonesia pada Thomas Cup 2020 menjadi kemenangan yang sangat manis. (Tangkapan layar siaran Thomas Cup 2020)

adjar.id - Kemenangan tim Indonesia melawan Tiongkok dalam pertandingan Thomas Cup pada 17 Oktober 2021, terasa sangat begitu manis.

Setelah 19 tahun menunggu, Indonesia berhasil mengangkat trofi Thomas Cup 2021 dalam pertandingan yang di gelar di Aarhus, Denmark. 

Tiongkok merupakan salah satu lawan terberat bagi dalam pertandingan Thomas Cup Indonesia. 

Akan tetapi, Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok dengan skor 3-0, lo.

Baca Juga: Dari Manakah Kata 'Thomas' dalam Thomas Cup Berasal?

Pertemuan Indonesia dan Tiongkok pertama kali terjadi pada tahun 1982 di London, Inggris. 

Pada pertemuan pertama di final Thomas Cup, Indonesia mengalami kekalahan dengan skor 4-5. 

Mengutip Harian Kompas, 23 Mei 1982, kekalahan itu terasa menyesakkan sebab Tiongkok telah memutus kemenangan beruntun Indonesia selama 21 tahun, dari 1958-1979.

O iya, akan tetapi, kemenangan beruntun itu sempat menjadi masalah bagi tim Indonesia, lo. 

Setelah mengalami beberapa kontroversi, Indonesia dan Tiongkok kembali dipertemukan pada babak final Thomas Cup tahun 1948 yang digusung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok dengan skor 3-2. 

Nah, kemenangan ini berhasil membuat Indonesia mengalahkan salah satu lawan besarnya, lo. 

Sebab, sepanjang tahun 1980-1982 Tiongkok berhasil menduduki peringkat pertama di beberapa pertandingan olahraga.

Mulai dari dwilomba di Singapura (1980), Piala Thomas (1982), Asian Games (1982).

Baca Juga: Dari Manakah Asal Kata 'Uber' dalam Uber Cup?

Akan tetapi, dua tahun kemudian hal menyedihkan menimpa tim bulu tangkis putra Indonesia.

Pada babak final Thomas Cup tahun 1886, Indonesia kembali mengalami kekalahan melawan Tiongkok. 

Saat itu, Indonesia bertugas menjadi tuan rumah ajang olahraga Thomas Cup, lo. 

Tim Indonesia kalah 2-3 dari tim Tiongkok.

Dilansir dari Harian Kompas, 5 Mei 1986, bahkan menyatakan bahwa, Thomas Cup 1986 adalah tragedi hitam dalam sejarah bulu tangkis Indonesia.

14 tahun kemudian, Indonesia bertemu kembali dengan Tiongkok di dalam pertandingan Thomas Cup 2000 yang digusung di Kuala Lumpur, Malaysia.

Baca Juga: Selain Bulutangkis, Olahraga Apa yang Dimenangi oleh Indonesia?

Dengan skor yang sangat meyakinkan, 3-0, Indonesia berhasil membawa pulang dan membalaskan kekalahan tragis empat belas tahun lalu.

Pada Thomas Cup 2010, Kuala Lumpur kembali menjadi jadi saksi pertandingan dua lawan terbesarnya ini. 

Peristiwa ini merupakan final pertama setelah Thomas cup 2002 yang digelar di Guangzhou, Tiongkok. 

Indonesia berhasil memperoleh gelar pemenang setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2. 

Ingin mengulang kemenangan Thomas Cup 2000, Indonesia telah tampil meyakinkan sejak babak penyisihan grup.

Pada perempat final, Indonesia berhasil menang 3-0 atas India dan pada semifinal Indonesia menang 3-1 melawan Jepang. 

Walaupun Tiongkok kerap memenangi setiap pertandingan, hal ini tidak membuat tim Indonesia merasa gentar, lo.

Baca Juga: Cabang Olahraga Apa yang Menjadi Penyumbang Medali Terbanyak Kedua Indonesia?

Sayangnya, pada tahun Thomas Cup 2010, Tiongkok berhasil mencetak sejarah dengan mengalahkan Indonesia. 

Tiongkok berhasil mencetak skor 3-0. 

Setelah tahun 2010, Indonesia hanya berhasil sekali tembus ke babak final Thomas Cup yang digelar pada tahun 2016 di Kunshan, Tiongkok.

Saat itu, Indonesia berhasil dikalahkan Denmark dengan skor 3-2.

Dengan adanya ajang Thomas Cup 2020, Indonesia memiliki banyak sekali beban yang bertumpuk.

Baca Juga: Gerak Lokomotor, Non Lokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Bulu Tangkis dan Tenis Meja

Akan tetapi, Indonesia berhasil memutuskan rantai tanpa gelar Thomas Cup. 

Aarhus, Denmark, menjadi saksi Indonesia mengalahkan Tiongkok dengan skor 3-0, ya. 

Nah Adjarian, itulah alasan mengapa piala Thomas Cup terasa manis bagi negara Indonesia.