4. Tanah Podzolik
Tanah podzolik merupakan tanah yang terbentuk oleh pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu yang rendah.
Ciri tanah podzolik sendiri yaitu unsur haranya sedikit, sifatnya tidak subur, dan memiliki warna merah sampai kuning, yang di mana tanah ini cocok ditanami jambu mete dan kelapa.
Tanah podzolik bisa kita temui di pegunungan tinggi Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Kalimantan.
5. Tanah Laterit
Tanah laterit merupakan tanah yang kandungan unsur haranya hilang karena terlarut oleh tingginya curah hujan, serta memiliki sifat tandus dan kering.
Tanah laterit sendiri bisa kita temui di Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara, serta cocok ditanami kelapa dan jambu mete.
Baca Juga: Pengaruh Keunggulan Lokasi terhadap Kegiatan Ekonomi Masyarakat
6. Tanah Litosol
Tanah litosol merupakan tanah yang terbentuk dari proses pelapukan batuan dan sedimen.
Tanah ini memiliki ciri berbutir kasar seperti kerikil dan unsur haranya rendah sehingga kurang baik bagi pertanian.
Tanah jenis ini cocok ditanami tanaman besar di hutan yang terdapat di Sumatra, Jawa Tengah dan Timur, Nusa Tenggara, Papua, serta Maluku Selatan.
“Tanah laterit memiliki sifat yang kering dan tandus sehingga cocok untuk ditanami kelapa dan jambu mete.”