Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Bercocok Tanam

By Aisha Amira, Rabu, 15 September 2021 | 07:00 WIB
Kapak persegi merupakan hasil kebudayaan dari masa bercocok tanam. (Unsplash/Dan Meyers)

adjar.id - Apakah Adjarian tahu, masa bercocok tanam terjadi setelah masa apa?

Yap, benar sekali! masa bercocok tanam terjadi setelah masa berburu dan masa mengumpulkan sudah mulai ditinggalkan. 

Pada masa ini, manusia sudah mengenal metode food producing atau mengenal cara beternak dan bertanam. 

Nah, pada masa ini manusia memiliki ciri-ciri lain, yaitu sudah mulai menetap. 

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Masyarakat pada Masa Praaksara di Indonesia

Selain itu, manusia sudah mulai mengasah alat-alat kehidupan hingga halus. 

Tidak hanya itu, pada masa ini terdapat banyak sekali hasil-hasil kebudayaan yang dihasilkan.

Namun, apa sajakah hasil-hasil kebudayaannya?

Sekarang, yuk, kita simak informasi lebih lanjut mengenai hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa bercocok tanam di bawah ini!

 

"Pada masa ini, manusia sudah mulai menetap di suatu tempat atau wilayah."

 

Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Bercocok Tanam

1. Beliung Persegi atau Kapak Persegi

Beliung persegi merupakan alat dengan permukaan yang memanjang dan berbentuk persegi empat. 

Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok hingga halus, kecuali pada bagian pangkal yang digunakan untuk tempat ikatan tangkai. 

Sisi pangkal diikat pada tangkainya, sisi depan diasah hingga tajam. 

Alat ini banyak ditemukan di wilayah Pasar Angin, Bogor.

Baca Juga: Jenis-Jenis Tradisi Sejarah pada Masyarakat Indonesia Masa Aksara

2. Kapak Lonjong

Kapak lonjong merupakan alat yang memiliki bentuk lonjong dengan pangkal terlihat lebih runcing dan juga melebar pada bagian tajamnya. 

Seluruh permukaan alat tersebut sudah digosok hingga halus.

Lalu, sisi pangkalnya terlihat lebih runcing dan juga diikat pada tangkainya. 

Sedangkan, sisi depannya jauh lebih melebar dan juga diasah hingga tajam pada kedua sisinya.

 

"Seluruh permukaan kapak persegi dan kapak lonjong sudah digosok hingga halus."

 

Kapak ini juga memiliki bentuk tajam yang simetris.

Nah, hal ini yang membedakan antara beliung persegi dan kapak lonjong.

Alat ini juga banyak ditemukan di bagian timur, yaitu Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores, Maluku, Leti, Tanimbar, dan Papua. 

3. Mata Panah

Baca Juga: Masa Prasejarah Indonesia: Masa Berburu, Bercocok Tanam, dan Perundagian

Mata panah mencerminkan kehidupan masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, lo. 

Mata panah banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. 

O iya, terdapat beberapa perbedaan bentuk mata panah pada setiap daerah. 

Mata panah di Sulawesi Selatan umumnya berukuran kecil dan tipis. 

Sedangkan, di wilayah Jawa mata panah ditemukan dengan bentuk yang jauh lebih teliti dan berbentuk segitiga. 

 

"Setiap mata panah yang ditemukan memiliki perbedaan bentuk."

 

4. Gerabah

Gerabah terbuat dari tanah liat yang dibakar. 

Nah, pada masa bercocok tanam, alat ini juga dibuat dengan cara yang sederhana, yaitu dikerjakan dengan tangan saja, lo. 

Gerabah juga banyak ditemukan di daerah Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), dan Bali. 

Selain itu di berbagai daerah di Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai serta Raja yang Membawa Masa Kejayaan

5. Perhiasan

Pada masa bercocok tanam, perhiasan yang terbuat dari kulit kerang dan batu sudah banyak ditemukan. 

Perhiasannya memiliki bentuk menyerupai gelang.

Perhiasan juga banyak ditemukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat. 

6. Bangunan Megalitik

 

"Gerabah terbuat dari tanah liat yang dibakar."

 

Bangunan megalitik berasal dari kata mega yang artinya adalah besar. 

Sedangkan, lithos berarti batu. 

Nah, tradisi pendirian bangunan-bangunan megalitik selalu berasal dari kepercayaan akan adanya hubungan antara hidup dan mati.

Jasa dari seseorang yang telah meninggal pada zaman itu akan diabadikan dengan mendirikan bangunan batu besar yang menjadi suatu bentuk penghormatan.

Baca Juga: Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia pada Masa Hindu-Buddha

Bangunan-bangunan batu tersebut dikenal sebagai menhir, dolmen, punden berundak, waruga, sarkofagus, dan kubur batu, 

Peninggalan ini dapat kita jumpai di Nias, Flores, Sumba, dan Toraja. 

Nah Adjarian, itulah hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa bercocok tanam yang perlu kita ketahui, ya.

Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!

 

Pertanyaan

Sebutkan pengertian mata panah!

Petunjuk: Cek halaman 3.

Jangan lupa untuk tonton video ini, ya!