Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau Jawa

By Nabil Adlani, Jumat, 10 September 2021 | 14:00 WIB
Masuknya Islam berbarengan dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa. (unsplash)

adjar.id – Adjarian setelah runtuhnya kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, kemudian berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa.

Masuknya Islam ke Indonesia sendiri melalui bagian pesisir utara pulau Jawa.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada 1082 M di desa Leren, Gresik.

Baca Juga: Nama Para Penyebar Islam di Indonesia pada Awal Masuknya Islam

Nah, jika dilihat dari namanya, Fatimah ini merupakan keturunan dari Hibatullah yang merupakan salah satu dinasti di Persia.

Kali ini kita akan membahas mengenai beberapa kerajaan bercorak Islam di pulau jawa yang menjadi materi sejarah kelas 10 SMA.

Ditemukannya makam Fatimah menjadi bukti bahwa Islam sudah lama masuk ke pulau Jawa, bahkan sebelum masuknya bangsa Barat.

Yuk, agar semakin jelas kita simak penjelasan mengenai kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa berikut ini!

“Ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Gresik menjadi bukti dari masuknya agama Islam di pulau Jawa.”

 

1. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak sendiri berdiri pada tahun 1500 M setelah hancurnya kerajaan Majapahit.

Raden Fatah menjadi raja pertama kerajaan Demak dengan memiliki gelar Sultan Alam Akbar Al-Fatah.

Raden Fatah sendiri memerintah kerajaan Demak dari tahun 1500 sampai 1517 M, di mana Raden Fatah merupakan salah satu keturunan raja terakhir dari Brawijaya V dari kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Mengenal Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Masuknya Agama Islam

Kerajaan Demak di bawah pemerintahan Raden Fatah mengalami perkembangan pesat karena luasnya daerah pertanian sebagai penghasil beras.

Selain itu, Demak juga tumbuh menjadi kerajaan maritim karena letak kerajaan yang berada di jalur perdangan antara Maluku dan Malaka.

Nah, karena hal itulah kerajaan Demak disebut sebagai kerajaan agraris-maritim, dan juga memiliki beberapa barang ekspor, di antaranya madu, beras, dan lilin.

O iya, wilayah kekuasaan kerajaan Demak pada masa pemerintahan Raden Fatah meliputi wilayah Jepara, Sedayu, Palembang, Tuban, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan.

“Kerajaan Demak selain menjadi pusat perdangan, juga menjadi pusat penyebaran Agama Islam.”

 

2. Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram atau disebut juga sebagai kerajaan berdiri setelah runtuhnya kerajaan Demak, di mana raja pertama kerajaan Mataram ini yaitu Sultan Hadiwijaya.

Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahamn Sultan Agung pada 1613 sampai 1645 M.

Sultan Agung berhasil memperluas wilayah kerajaan Mataram sampai ke Surabaya, Lasem, Pasuruan, dan juga Tuban.

Baca Juga: Sejarah Masa Kejayaan hingga Runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai

Selain itu, Sultan Agung juga melakukan perlawanan terhadap VOC di Indonesia, dengan melakukan dua kali serangan ke Batavia pada 1628 dan 1629. Mataram sendiri merupakan kerajaan agraris yang di mana banyak daerah-daerah kerajaan Mataram yang mengembangkan persawahan luas.

Pada abad ke 17, Jawa menjadi lumbung padi yang memiliki hasil lain berupa gula, kayu, kapas, hasil palawija, dan kelapa.

Bidang bangunan yang maju pesat di kerajaan Mataram ini berupa ukiran, lukisan, dan juga patung.

“Menjelang kemundurannya, kerajaan Mataram dibagi menjadi dua, di mana sebelah barat menjadi Kesultanan Yogyakarta dan sebelah timur menjadi Kasunanan Surakarta.”

 

3. Kesultanan Banten

Pada tahun 1526 muncul kerajaan Banten, saat kerajaan Demak sedang memperluas pengaruhnya ke pesisir barat pulau Jawa.

Anak dari Sunan Gunung Jati yang bernama Maulana Hasanuddin atau lebih dikenal Fatahillah menjadi raja pertama kerajaan Banten.

Fatahillah selain membangun benteng pertahanan di Banten, juga memperluas daerah kekuasaannya sampai ke daerah Lampung sebagai daerah penghasil lada.

Fatahillah juga memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di kawasan Lampung tersebut.

Baca Juga: Sejarah Masuknya Islam dan Perubahan Kehidupan Masyarakat Indonesia

Pada 1570 Fatahillah wafat dan digantikan oleh putranya yang bernama Pangeran Yusuf.

Pemerintahan Kerajaan Banten sendiri mulai mengalami perkembangan yang cepat saat dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

Pada pemerintahaannya, kehidupan sosial budaya kerajaan Banten mengalami kemajuan dan masyarakat hidup dengan kebudayaan Islam yang kuat.

Nah, Adjarian itulah beberapa kerajaan-kerajaan Islam di pulau Jawa yang dimulai dari berdirinya kerajaan Demak.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan di bawah ini!

 

Pertanyaan

Mengapa kerajaan Demak disebut sebagai kerajaan agraris-maritim?

Petunjuk: Cek halaman 2.