Berbagai Jenis Perlawanan Rakyat Indonesia dalam Melawan VOC

By Nabil Adlani, Senin, 6 September 2021 | 19:00 WIB
Kedatangan VOC ke Indonesia membuat terjadinya monopoli perdagangan dan penguasaan wilayah Indonesia. (pxhere)

adjar.id – Adjarian, pasti sudah tahu kalau zaman dahulu Indonesia dijajah oleh Belanda, sehingga memunculkan perlawanan rakyat Indonesia pada saat itu.

Perlawanan rakyat tersebut muncul dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh, Banten, dan daerah lainnya.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai jenis perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia terhadap VOC yang merupakan materi sejarah kelas 11 SMA.

VOC atau Verenigde Oost-Indische Compagnie merupakan sebuah kongsi dagang yang didirikan Belanda pada tahun 1602.

Baca Juga: Sejarah Lahirnya VOC di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA

Nah, organisasi dagang ini diberikan hak istimewa oleh parlemen Belanda, hak istimewa tersebut berupa hak monopoli dan hak kedaulatan negara.

Akhirnya, karena adanya hak istimewa ini membuat VOC melakukan intervensi terhadap Indonesia hingga bisa menguasai Indonesia.

Hal inilah yang membuat adanya berbagai jenis perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia dari berbagai daerah.

Berikut ini beberapa jenis perlawanan yang diberikan rakyat Indonesia terhadap VOC!

 

“Adanya perilaku sewenang-wenang yang dilakukan VOC membuat rakyat Indonesia memberikan perlawanan terhadap VOC.”

 

1. Perlawanan Mataram terhadap VOC

Sultan Agung merupakan raja dari Kerajaan Mataram yang sangat menentang adanya VOC di Jawa.

Hal ini semakin diperkuat dengan sikap VOC yang memaksakan kehendak untuk melakukan monopoli perdagangan yang membuat pedagang Indonesia mengalami kesulitan.

Sultan Agung merencanakan penyerangan ke Batavia pada tahun 1628 untuk menyerang VOC.

Pada tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram yang dipimpin oleh Tumenggung Baureksa menyerang ke Batavia.

Baca Juga: Masa Kolonialisme Inggris di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA

Penyerangan pertama ini gagal dan menimbulkan banyak korban jiwa bagi Kerajaan Mataram.

Kemudian, Mataram menyiapkan serangannya yang ke dua yang dipimpin oleh Tumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya.

Meski telah melakukan persiapan yang matang, perlawanan ke dua ini tetap menemukan kegagalan.

Hal ini karena VOC berhasil membakar persediaan lumbung makanan tentara Mataram.

 

“Sultan Agung dari Kerajaan Mataram melakukan perlawan terhadap VOC di Batavia sebanyak dua kali.”

 

2. Perlawanan Banten

Perlawanan rakyat Banten sudah dilakukan sejak pertama kali VOC berada di Banten, di mana perlawanan tersebut dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1656.

Perlawanan ini dilakukan Sultan Ageng untuk memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional.

Sultan Ageng melakukan perlawanan dengan merusak kebun tebu, melindungi para pelarian dari Makassar, dan membantu perlawanan Trunojoyo.

Perlawanan Sultan Ageng berhasil dilakukan dengan dikuasainya beberapa kapal VOC dan pos-pos penting milik VOC.

Baca Juga: Masa Pemerintahan Daendels di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA

Akan tetapi, pada 1680 terjadi penganiayaan yang diterima pedagang Banten oleh VOC yang membuat Sultan Ageng kembali mengumumkan peperangan.

Nah, pada peperangan kedua ini, terjadi selisih paham antara Sultan Ageng dan putranya, yaitu Sultan Haji yang membuat VOC memanfaatkan hal ini sebagai titik celah melawan Sultan Ageng.

VOC kemudian melakukan dukungan terhadap Sultan Haji yang lebih murah terpengaruh oleh VOC dan membuat Sultan Ageng harus diasingkan.

 

“Perlawanan Banten harus terhenti ketika VOC memengaruhi Sultan Haji dan Sultan Ageng harus dilengserkan dan diasingkan.”

 

3. Perlawanan Gowa

Kerajaan Gowa menjadi salah satu kerajaan yang terkenal di Nusantara dan Sultan Hasanuddin memimpin perlawanan rakyat Makassar dalam melawan VOC di Makassar.

Pada saat itu Makassar menjadi tempat yang stategis, hal inilah yang membuat VOC ingin menguasai Gowa dan pelabuhan Somba Opu dengan menerapkan monopoli perdagangan.

Meski begitu, Sultan Hasanuddin menentang VOC yang ingin melakukan monopoli perdagangan di Gowa.

VOC pun kemudian melakukan politik adu domba dengan menjalin hubungan dengan Aru Palaka yang merupakan seorang pangeran Bugis dari Bone.

Baca Juga: Jawab Soal Sejarah Kelas 11 SMA, Persamaan dan Perbedaan antara Tanam Paksa dan Usaha Swasta

Pada tanggal 7 Juli 1667 terjadilah perang Gowa, di mana VOC menyerang Gowa dengan dibantu pengikut Aru Palaka.

Meski bisa menahan di beberapa daerah, pasukan Sultan Hasanuddin harus menyerah terhadap VOC karena kalahnya persenjataan dan jumlah pasukan.

Hingga, Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian Bongaya pada 18 November 1667 yang salah satu isi perjanjiannya adalah Gowa harus mengakui hak monopoli VOC.

Nah, Adjarian itu tadi beberapa macam perlawanan rakyat Indonesia dari berbagai daerah untuk melawan VOC yang salah satunya terjadi di Banten.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

 

Pertanyaan

Apa yang membuat serangan kedua Sultan Agung mengalami kegagalan?

Petunjuk: Cek halaman 3.