Aku langsung pulang, aku ingin menonton televisi di rumah. Amir, tetanggaku, kuajak untuk langsung pulang. Tapi, Amir tidak mau. Katanya mau salat zuhur terlebih dahulu.
Akhirnya aku pulang lebih dulu. Apesnya, di tengah jalan yang berada di tengah sawah, banku kempis. Wah, bocor!
Aku tidak mungkin mengontel sepedaku kalau begitu. Nanti pelek banku rusak. Jadi, sepedaku kudorong. Apes sekali nasibku. Siang begitu panas, eh, aku harus dorong sepeda. Aduh!
Baca Juga: Jawab Soal Pengaruh Kemerdekaan Bagi Petani dan Pelajar, Kelas 6 Tema 2
Belum sampai aku di ujung jalan, dari arah belakang aku dengar suara bel sepeda berbunyi. "Kring!!" Oh, itu suara bel sepeda Amir.
Amir menawari untuk membantuku. Aku dibonceng Amir dan dengan begitu aku tak perlu berjalan untuk mendorong sepeda. Oh, aku tidak jadi kecapaian dan bisa segera nonton tv.
Terima kasih, Amir!
Itulah cerita dari Aldo dan Amir, kita dapat melihat latar cerita, kejadian yang menimpa Aldo, dan juga manfaat yang ia dapatkan dari adanya persatuan dan juga kesatuan, ya, Adjarian.