adjar.id - Adjarian, pada zaman masa dahulu filsuf asal Yunani Kuno, Demokritos, menemukan konsep atom sebagai partikel terkecil di dalam alam raya.
Namun, para ilmuwan pada zaman itu merasa ragu dengan adanya ide dari Demokritos, pasalnya saat itu Demokritos tidak menyertakan bukti ilmiah sebagai bukti pendukungnya.
Setelah ribuan tahun kemudian, pada abad ke-19, banyak penelitian ilmiah yang digusung guna meneliti atom.
Baca Juga: Mengenal Kultur Jaringan Tumbuhan, Materi Biologi Kelas 11 SMA
Adjarian, kali ini kita akan mempelajari perkembangan teori atom dari masa ke masa seperti yang terdapat di dalam buku Kimia Dasar (2018) dan Encyclopedia Britannica (2015).
Sebelumnya, apakah Adjarian pernah mendengar teori atom?
Kalau belum, yuk, kita simak informasi mengenai teori atom dan modelnya berdasarkan para ahli di bawah ini!
"Demokritos merupakan salah satu filsuf asal Yunani Kuno yang menemukan konsep atom."
Perkembangan Teori Atom
Model Atom Dalton
Pada tahun 1803 hingga 1808, John Dalton mengembangkan banyak model atom.
Hipotesisnya digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal, selayaknya tolak peluru.
Teori atom Dalton di dasari oleh beberapa pemikirannya, yaitu:
- Semua benda terbuat dari atom
- Atom-atom tak mungkin dibagi atau dipecah menjadi bagian lain
- Atom-atom tak dapat dibuat atau pun dimusnahkan
Baca Juga: Jawab Soal Biologi Kelas 12, Faktor Internal yang Memengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan
- Atom dari unsur yang sama atau identik dengan bentuk atom lainnya, dari ukuran, massa, hingga sifat-sifat yang lain. Akan tetapi, atom tersebut akan berbeda dengan atom dari unsur lainnya.
- Perubahan kimia adalah penyatuan atau pemisahan dari atom yang tidak dapat dibagi. Hal ini membuat atom tidak dapat dibuat atau pun di hancurkan, ya.
Sayang sekali, Dalton tidak dapat menjelaskan lebih dalam lagi mengenai teorinya.
Selain itu, bagaimana cara atom disamakan sebagai bola pejal (padat dan keras) yang bisa menghantarkan arus listrik.
"Menurut Dalton, Atom tak dapat dibuat dan juga tidak dapat dimusnahkan."
Sebab, listrik merupakan elektron yang bergerak.
O iya, Dalton juga tidak pernah membuktikan partikel lain yang dapat menghantarkan arus listrik.
Teori yang dicetuskan oleh Dalton pada awal abad ke-19, sempat dipercaya selama ratusan tahun, hingga akhirnya muncul teori yang dapat mematahkan teori Dalton, lo.
Model Atom Thomson
Dua abad setelah Dalton mengembangkan teorinya, JJ Thomson mendeskripsikan atom selayaknya bola roti dengan taburan kismis.
Bola tersebut berbentuk padat dan memiliki muatan positif.
Baca Juga: Jawab Soal Biologi Kelas 12, Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
Sedangkan, pada permukaannya tersebar elektron yang memiliki muatan negatif.
Thomson dapat membuktikan bahwa terdapat partikel lain yang memiliki muatan negatif di dalam atom.
Thomson berhasil mematahkan teori pendahulunya, Demokritos dan Dalton, yang menyatakan bahwa atom adalah partikel terkecil.
Hanya saja, Thomson tidak dapat menjelaskan bagaimana susunan dari muatan positif dan negatif di dalam atom.
"Thomson percaya bahwa atom berbentuk padat dan memiliki muatan positif."
Model atom Rutherford
Selanjutnya adalah ilmuwan yang berjasa di dalam pengembangan model atom, yaitu Ernest Rutherford.
Ia adalah ilmuwan asal Selandia Baru.
Rutherford menggambarkan model atom seperti halnya tata surya.
Atom merupakan bola berongga yang susunannya terdiri dari inti atom dan elektron yang mengitarinya.
Baca Juga: Pembelahan Sel Mitosis dan Sel Meiosis, Materi Biologi Kelas 12 SMA
Inti atom tersebut memiliki nilai muatan yang positif.
Pada inti atomnya, massa atom akan terosentrasi.
Model tersebut hampir menyerupai revolusi planet pada matahari, lo.
O iya, salah satu-satunya kekurangan dari model atom yang dimiliki Rutherford adalah menjelaskan bagaimana elektron tidak jatuh ke dalam inti atom, ya.
"Rutherford menggambarkan model atom seperti halnya tata surya."
Berdasarkan dengan teori fisika, perputaran yang terjadi pada elektron (mengitari inti atom) dikarenakan oleh pemancaran energi.
Perputaran itu kemudian akan membuat energi elektron kekurangan energi sedikit demi sedikit.
Lintasannya menjadi mendekat dan membuat elektron jatuh ke dalam inti.
O iya, walaupun begitu, Rutherford berhasil mengenalkan konsep lintasan atau kedudukan elektron pada massa selanjutnya.
Penemuan Rutherford dikenal dengan kulit atom, ya.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik, Materi Biologi Kelas 10 SMA
Model Atom Bohr
Niels Bohr merupakan seorang fisikawan asal negara Denmark.
Pada tahun 1913, Bohr mengembangkan teori struktur pada atom.
Berdasarkan pengamatannya, Bohr menjelaskan mengenai sifat-sifat yang dimiliki atom, yaitu:
- Atom tersusun dari inti yang memiliki muatan positif dan dikelilingi oleh muatan yang memiliki muatan negatif dalam suatu lintasan.
"Rutherford mengenalkan konsep lintasan atau kedudukan elektron yang kelak akan disebut sebagai kulit atom."
- Elektron dapat berpindah dari satu lintasan menuju lintasan lainnya dengan cara menyerap atau memancarkan energi. Dengan begitu, energi elektron dari atom tersebut tidak akan berkurang.
- Ketika berpindah ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Begitu pun juga dengan sebaliknya, ketika berpindah ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
Baca Juga: Sistem Transportasi Sel Pasif dan Aktif, Materi Biologi Kelas 11 SMA
- Kedudukan elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu disebut juga sebagai kulit elektron.
Model atom Bohr berhasil menunjukkan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit.
Kulit ini juga berfungsi sebagai tempat berpindahnya elektron.
Namun, dalam model atom Bohr terdapat radius dan orbit.
Hal ini tidal sesuai dengan prinsip 'Ketidakpastian Heisenberg' yang menyatakan bahwa radius tak mungkin dapat bersamaan dengan orbit.
"Kulit atom berfungsi sebagai tempat berpindahnya elektron."
Model atom Bohr ini juga tidak dapat menjelaskan lebih dalam efek Zeeman.
Efek Zeeman adalah efek ketika garis spektrum terbagi yang dikarenakan oleh medan magnet.
Model Atom Modern
Seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan semakin berkembang, melengkapi, dan meralat kesalahan yang terjadi saat penelitian dilakukan pada masa lampau.
Saat ini, model atom yang diakui oleh publik adalah model atom temuan Erwin Schrodinger pada tahun 1926.
Baca Juga: Mengenal Partikel Materi dan Contoh-Contohnya: Atom, Molekul, dan Ion
Schrodinger menyatakan bahwa partikel tidak hanya gelombang, akan tetapi gelombang probabilitas.
Kulit-kulit elektron juga dinyatakan bukanlah sebagai kedudukan pasti suatu elektron, melainkan suatu probabilitas.
Werner Heisenberg sebelumnya, juga telah mengembangkan teori mekanika kuantum menggunakan prinsip ketidakpastian, lo.
"Schrodinger menyatakan bahwa partikel tidak hanya gelombang, tetapi gelombang probabilitas."
Dikutip dari kompas.com, prinsip tersebut berbunyi: "Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat yang bersamaan. Yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom."
Di sekitar inti, awan elektron menunjukkan tempat kebolehjadian suatu elektron.
Tingkat energi elektron digambarkan orbital.
Orbital-orbital yang memiliki tingkat energi yang setingkat atau nyaris setingkat bakal membentuk sub-kulit.
Baca Juga: Mengapa Bahan Lain Tidak dapat Menempel di Permukaan Teflon?
Kemudian, sub-sub kulit yang terkumpul akan membentuk kulit.
Maka bisa dikatakan bahwa kulit terdiri dari sub-sub kulit, dan sub-kulit tersusun dari orbital-orbital, ya.
Model atom modern atau yang juga disebut model atom mekanika kuantum ini masih digunakan hingga sekarang.
Nah Adjarian, itulah perkembangan teori atom serta model-modelnya berdasarkan para ahli, ya!
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!
Pertanyaan |
Mengapa ide Demokritos diragukan oleh ilmuwan di zaman modern? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |