Paragraf keempat terletak pada bagian Sidik menceritakan usaha kerupuk singkongnya.
O iya, disini juga dijelaskan bagaimana Sidik mendapatkan modal awalnya, masa susah saat dagangannya sepi, hingga kerja kerasnya yang membuahkan hasil.
Jika perlu satu bulan untuk menjual kerupuk yang diolah dari sepuluh kilogram singkong, kini 50 hingga 100 kilogram singkong yang diolah habis dalam waktu satu bulan.
Paragraf kelima merupakan kelanjutan cerita yang terletak dari paragraf keempat.
Pada teks bagian ini, dijelaskan bahwa Sidik sudah memiliki merek dagangannya sendiri, namun, ia belum memiliki niatan untuk memberikan hak paten pada mereknya.
Baca Juga: Makna Lagu Alam Bebas Karangan H. Muchtar, Materi Kelas 4 Tema 9
Sedangkan, pada paragraf keenam, kita dapat membaca keberuntungan yang diperoleh Sidik.
Ia didatangi oleh pengusaha lokal yang memberinya sebuah motor, di dalam teks ini juga dijelaskan bagaimana cara Sidik memodifikasi motor tersebut.
Nah, di dalam dua paragraf terakhir menceritakan kondisi Sidik saat ini, bagaimana ia terus bersifat mandiri dan memperoleh penghasilan dari usaha yang ia buat.
Paragraf keempat menceritakan bagaimana Sidik memulai usaha kerupuk singkongnya.
Disini dijelaskan dari mana Sidik memperoleh modal awal, juga kesusahan yang ia dapat ketika dagangannya sepi. Tapi, kerja kerasnya memperoleh hasil.
Kalau awalnya perlu satu bulan untuk menjual kerupuk yang diolah dari 10 kilogram singkong, kini 50-100 kilogram singkong yang diolah jadi kerupuk ludes dalam satu bulan.
Nah Adjarian, itulah ide pokok dari teks Penyandang Cacat yang Sukses pada buku tematik.
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini, ya!
Pertanyaan |
Menurutmu, apa ide pokok dari paragraf ketujuh dan kedelapan? |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |