adjar.id – Adjarian, budaya politik dapat terbentuk karena adanya sosialisasi politik.
Nah, hal itu bisa terjadinya karena adanya mekanisme sosialisasi politik dengan tujuan untuk membentuk jati diri kita.
Mekanisme sosialisasi politik merupakan cara atau teknik pembentukan nilai-nilai politik kepada anggota masyarakat atau individu.
Baca Juga: Budaya Politik serta Unsur-Unsur dan Klasifikasinya dalam Masyarakat
Tujuannya adalah agar memperkuat serta mengarahkan orientasi yang sudah ada dalam diri.
Terdapat tiga mekanisme sosialisasi politik, yaitu imitasi, motivasi, dan instruksi.
Nah, ketiga mekanisme tersebut tidak dapat berjalan tanpa adanya agen-agen sosialisasi politik.
Yuk, sekarang kita simak penjelasan mengenai tiga mekanisme sosialisasi politik dan agen-agen sosialisasi politik berikut ini.
“Mekanisme politik adalah teknik atau cara untuk membentuk nilai-nilai politik.”
Mekanisme Sosialiasi Politik
Mekanisme sosialisasi politik terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Imitasi
Imitasi merupakan proses sosialisasi melalui peniruan perilaku yang diperlihatkan oleh individu lain, dan menjadi proses yang penting dalam sosialisasi pada masa anak-anak.
2. Instruksi
Instruksi sendiri mengacu pada proses pembelajaran baik yang dilakukan secara formal maupun informal.
3. Motivasi
Motivasi merupakan mekanisme sosialisasi politik yang berkaitan dengan pengalaman individu sehingga mendorong dirinya untuk belajar dari pengalaman tersebut.
Baca Juga: Mengenal Konsep Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Agen-Agen Sosialiasi Politik
Agen-agen politik ini bertugas untuk menjalankan sosialisasi politik.
Berikut ini adalah beberapa agen-agen sosialisasi politi:
1. Keluarga
Keluarga menjadi agen pertama yang menentukan pembentukan nilai-nilai politik bagi seorang individu.
Nah, di dalam keluarga ini ada proses penanaman nilai-nilai politik dari orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Tiga mekanisme sosialisasi politik yaitu, imitasi, motivisi, dan instruksi.”
Sebuah keluarga yang menekankan kepatuhan dan kehormatan kepada orang tua secara berlebihan, dapat membuat terbentuknya budaya politik parokial atau subjek.
Nah, jika sebuah keluarga sifatnya terbuka dan memberikan peluang kepada anak untuk berdikusi dan bersikap kritis, maka bisa terbentuk budaya politik partisipan.
2. Sekolah
Sekolah mengajarkan kita tentang norma, nilai-nilai, dan atribut negara.
Hal ini dapat terlihat dari gambar presiden, wakil presiden, dan juga tokoh-tokoh lainnya yang ditempel di tembok kelas.
Baca Juga: Lembaga Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di Indonesia
Kemudian berlanjut saat kita masuk SMP, SMA, bahkan sampai perguruan tinggi sehingga membuat kita semakin memahami nilai-nilai politik dari sudut pandang akademis.
3. Partai Politik
Pantai politik sudah banyak terdapat di negara demokratis seperti di negara kita Indonesia ini.
Partai politik sendiri merupakan organisasi yang sifatnya nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia.
Pembentukan ini berdasarkan kesamaan cita-cita dan kehendak untuk membela serta memperjuangkan kepentingan politik anggota, bangsa, masyarakat, dan negara.
“Jenjang sekolah membuat kita mendapatkan nilai-nilai politik dari sudut pandang akademis.”
Fungsi partai politik di antaranya sebagai komunikasi politik, sosialisasi politik, rekruitmen politik, dan mengatur konflik.
Sedangkan, partai politik dapat menjadi sarana pendidikan politik, partisipasi politik warga masyarakat Indonesia dan menghimpun, serta menyalurkan aspirasi politik.
4. Media Lainnya
Selain keluarga, sekolah, dan pantai politik, sosialisasi politik dapat juga dilakukan melalui peristiwa sejarah yang sudah berlangsung.
Baca Juga: Makna Demokrasi dan Klasifikasinya dalam Pemerintahan
Lalu, kita juga dapat memperoleh sosialisasi politik dari media massa, seperti koran, majalah, televisi, dan seminar-seminar lainnya.
Agen-agen sosialisasi politik tersebut membuat individu atau bahkan masyarakat memperoleh nilai-nilai politik.
Nah, Adjarian itu tadi pengenalan terhadap mekanisme sosialisasi politik dan agen-agen sosialisasi politik.
Yuk, sekarang kita jawab pertanyaan berikut ini.
Pertanyaan |
Bagaimana cara sekolah menjadi agen sosialisasi politik? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |