Jenis-Jenis Tata Nama Senyawa Kimia dan Contoh-Contoh Senyawanya

By Nabil Adlani, Selasa, 6 Juli 2021 | 13:20 WIB
Jenis-jenis tata nama senyawa sangat beragam dan salah satunya tata senyawa biner. (pixabay)

adjar.idTata nama senyawa dibuat agar penamaan senyawa kimia memiliki aturan yang jelas.

Aturan pembuatan tatanama senyawa kimia disusun secara sistematik oleh Internasional Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC).

Nama ilmiah dari suatu unsur mempunyai asal-usul yang bermacam-macam, seperti warna unsur seperti klorin (chloros = hijau).

Baca Juga: Mengenal Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dalam Ilmu Kimia

Selain itu, salah satu sifat unsur yang bersangkutan seperti fosfor (phosphorus = bercahaya) atau seorang ilmuwan seperti einsteinium untuk albert einstein.

O iya, beragamnya nama ilmiah ini membuat tercetusnya tata nama senyawa, agar tidak menimbulkan perdebatan tentang nama dan lambang unsur-unsur baru.

Lalu, ada apa saja tata nama senyawa?

Yuk, simak penjelasan mengenai jenis-jenis tata nama senyawa kimia.

 

“Terbentuknya tatanama senyawa karena beragamnya nama ilmiah agar tidak ada perdebatan.”

 

Jenis-Jenis Tata Nama Senyawa

Berikut ini adalah jenis-jenis tata nama senyawa, yaitu:

1. Tata Senyawa Biner

Senyawa biner merupakan senyawa yang terbentuk hanya dari dua macam usur yaitu unsur logam dan nonlogam.

Ciri-ciri senyawa biner, di antaranya:

- Nama unsur berada dibagian depan unsur tersebut.

- Unsur yang berada di belakang disebut dengan nama unsur itu sendiri dan ditambah akhiran-ida.

Baca Juga: Mengenal Kelarutan Garam dan Reaksi Pengendapannya dalam Ilmu Kimia

Nah, contohnya seperti nitrogen monoksida yaitu NO dan aluminium klorida yaitu AlCl.

2. Senyawa Biner Kedua-Duanya Nonlogam

Senyawa biner kedua-duanya nonlogam merupakan senyawa yang tersusun atas molekul, bukan ion.

O iya, penamaan ini ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam di akhiri dengan akhiran -ida.

“Senyawa biner merupakan merupakan dua unsur yang berbeda menjadi senyawa.”

 

Awalan angka Yunani, seperti mono adalah 1, di adalah 2, tri adalah 3, tetra adalah 4, penta adalah 5, heksa adalah 6, dan hepta adalah 7.

Lalu, okta adalah 8, nona adalah 9, dan deka adalah 10.

Contohnya seperti, CO2 menjadi karbon dioksida angka 2 setelah 0 ditulis dengan di dan CO adalah karbon oksida.

Selain itu, ada N2O5 yang merupakan senyawa dari dinitrogen pentaoksida.

Baca Juga: Mengenal Sel Elektrolisis serta Reaksi dan Susunan Sel Elektrolisis

3. Senyawa yang Tersusun atas Ion-Ion Poliatom

Ion dibedakan atas ion monoatom atau iom atom tunggal dan ion yang disusun dari beberapa gabungan unsur yang disebut dengan ion poliatom.

Pemberian nama senyawa disusun dari kation dan anion poliatomik, yaitu nama logam kation yang diikuti dengan nama anionnya.

Contohnya seperti amonium klorida yang ditulis dengan NH4Cl dan natrium nitrat NaNO3.  

 

“Penulisan angka pada tata nama senyawa menggunakan angka Yunani.”

 

4. Tatanama Senyawa Asam

Adjarian, asam merupakan zat yang akan larut dan terurai di dalam air dan kemudian menghasilkan ion hidrogen (H+) dan juga ion negatif.

Semua asam diawali dengan hidrogen, tetapi asam organik dan air tidak menggunakan hidrogen.

Asam merupakan senyawa biner yang memiliki kandungan oksigen, hidrogen, dan juga unsur nonlogam.

Contohnya, asam flourida ditulis dengan HF dan asal sumfat ditulis dengan H2SO4.

Baca Juga: Jenis-Jenis Hukum Dasar Kimia, Salah Satunya Hukum Lavoisier

5. Tatanama Senyawa Hidrat

Senyawa ada beberapa yang memiliki wujud kristal dan mampu mengikat air dari udara atau memiliki sifat higroskopis, lo.

O iya, kristal senyawa itu memiliki kandungan air kristal yang disebut dengan hidrat.

Senyawa hidrat diberi nama dengan menambahkan awalan angka Yunani dan menyatakan banyak air kristal di akhir nama senyawa itu.

Nah, Adjarian itulah jenis-jenis tata nama senyawa kimia beserta contoh-contohnya.

Sekarang, coba jawab pertanyaan di bawah ini, yuk!

 

Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan senyawa biner?

Petunjuk: Cek halaman 2.