Mengenal Sistem Koloid yang Ada dalam Kehidupan Sehari-Hari

By Nabil Adlani, Kamis, 17 Juni 2021 | 07:00 WIB
Susu merupakan salah satu contoh sistem koloid. (pixabay)

adjar.id – Adjarian pernah mendengar istilah koloid?

Koloid merupakan sistem dispersi yang ukuran diameter partikel zat terdispersinya 1-100 nm.

Secara mikroskopis tampak homogen, tetapi sebenernya heterogen, misalnya seperti susu cair, asap, dan kabut.

Koloid terdiri dari dua bentuk, yaitu medium pendispersi dan fase terdispersi.

Baca Juga: Jenis-Jenis Hukum Dasar Kimia, Salah Satunya Hukum Lavoisier

Medium pendispersi adalah medium yang digunakan untuk mendispersikan, sedangkan fase terdispersi merupakan zat yang didispersikan.

Nah, sistem koloid adalah bentuk campuran yang keadaannya terletak di antara campuran kasar dan larutan yang sifatnya khas.

Adjarian, sistem koloid terdiri dari beberapa jenis yang ada di kehidupan sehari-hari, yuk, simak penjelasan berikut.

 

“Kiloid merupakan campuran dua zat atau lebih yang terdispersi.”

 

Sistem Koloid

Sistem koloid pada fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat cair, zat padat ataupun zat gas.

Sistem koloid dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Sol

Sistem koloid dengan nama sol terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersi cair.

Contohnya berupa cat, lem kanji, tinta, sol emas, dan tanah liat.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Bahan Kimia Rumah Tangga dalam Kehidupan

2. Sol Padat

Sistem koloid dengan nama sol padat terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersi padat juga.

Contohnya berupa gelas berwarna, intan hitam, mutiara, dan perunggu.

 

“Sistem koloid terbagi atas sol, sol padat, aerosol padat, aerosol cair, emulsi, emulsi padat, buih, dan buih padat.”

 

3. Aerosol Padat

Sistem koloid dengan nama aerosol padat terbentuk dari fase terdispersi padat dan medium pendispersi gas.

Contohnya berupa asap, debu di udara, buangan knalpot, dan cat semprot.

4. Emulsi

Sistem koloid dengan nama emulsi terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Prosedur Keselamatan di Laboratorium dan Tujuannya

Contohnya berupa susu, santan, mayones, minyak ikan, dan losion.

5. Emulsi Padat

Sistem koloid dengan nama emulsi padat terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersi padat.

Contohnya berupa keju, agar-agar, mentega, selai, dan lateks.

 

“Asap, keju, losion, mentega, dan selai merupakan contoh sistem koloid.”

 

6. Aerosol Cair

Sistem koloid dengan nama aerosol cair terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersi gas.

Contohnya berupa awan, kabut, parfum, dan obat nyamuk semprot.

7. Buih

Sistem koloid dengan nama buih terbentuk dari fase terdispersi gas dan medium pendispersi cair.

Contohnya berupa krim kocok, putih telur dan busa sabun.

Baca Juga: Mengenal Perubahan Benda dan Contoh-Contoh Sifat Fisika pada Benda

8. Buih Padat

Sistem koloid dengan nama buih padat terbentuk dari fase terdispersi gas dan medium pendispersi padat.

Contohnya berupa karet busa, gabus, roti, dan kerupuk.

Nah, Adjarian itu tadi sistem koloid yang ada di kehidupan kita sehari-hari.

Yuk sekarang jawab pertanyaan berikut!

 

Pertanyaan

Sistem koloid yang terbentuk dari fase terdispersi cair dan medium pendispersi cair. Merupakan jenis sistem koloid?

Pentunjuk: Cek halaman 3