adjar.id - Tempat penyimpanan data di komputer atau laptop kita terdiri dari dua jenis, yaitu hardisk atau hard disk drive (HDD) dan solid state drive (SSD).
Apa itu hardisk? Hardisk adalah cakram keras atau diska keras yang merupakan komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis.
Diska keras diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson pada tahun 1956.
Lalu apa itu SSD? Secara garis besar, SSD merupakan media penyimpanan berbasis sirkuit yang terusun atas beberapa chip memori yang saling terintegrasi tanpa adanya piringan cakram.
Baca Juga: 4 Aplikasi Edit Video di Smartphone yang Mudah Digunakan Pemula
SSD juga merupakan perangkat penyimpanan solid-state yang menggunakan rakitan sirkuit terintegrasi untuk menyimpan data secara terus-menerus.
SSD biasanya menggunakan memori flash dan berfungsi sebagai penyimpanan sekunder dalam hierarki penyimpanan komputer.
Nah, sebenarnya apa perbedaan hardisk dan SSD?
Yuk, kita simak perbedaan HDD dan SSD berikut ini.
Perbedaan Hardisk dan SSD
1. Harga
SSD masih tergolong sebagai teknologi baru sehingga harganya cenderung lebih mahal daripada HDD.
Perbedaan harga antara SSD dan HDD ini relatif jauh, di mana untuk harga SSD berkapasitas 250GB bisa setara dengan harga HDD dengan kapasitas sebesar 1TB.
Baca Juga: Jenis-Jenis Flora yang Ada di Indonesia: Pengertian, Contoh Flora
2. Ukuran dan Bentuk
Perbedaan berikutnya bisa dilihat dari segi ukuran dan bentuk, di mana HDD memiliki dimensi lebih besar dari SSD.
Jadi, bagi kita yang ingin memiliki media penyimpanan ringkas sekaligus berpeforma tinggi, SSD bisa menjadi jawaban yang tepat untuk kebutuhan kita, nih!
Sebagai informasi tambahan, ternyata hardisk di dalam laptop memiliki dimensi yang sama dengan SSD.
Hal itu dilakukan untuk memberikan kesan tipis dalam sebuah laptop.
3. Kecepatan Baca dan Tulis
Jika adjarian bicara soal kecepataan baca dan tulis data, SSD lebih bisa diandalkan karen mampu unggul hingga delapan kali lipat dari kecepatan baca dan tulis yang dimiliki HDD.
Bahkan, sektor kecepatan bisa dibilang menjadi faktor paling penting yang membuat pengguna mau beralih dari HDD ke SSD meski harus menyisihkan budget ekstra.
Kecepatan sebanyak delapan kali lebih cepat memberikan kesan fantastis bagi penggunanya.
Di samping itu, SSD juga sudah tidak menggunakan piringan atau cakram, sehingga aman jika terkena goncangan saat kita bawa kemana-mana.
Baca Juga: Katanya Bumi Berputar, tapi Mengapa Kita Tidak Merasakannya?
4. Cara Kerja Berbeda
Cara kerja SSD dan HDD menjadi perbedaan paling mendasar yang bisa ditemukan.
HDD yang selama ini kita gunakan memanfaatkan perpaduan antara sistem mekanik dan elektrik sebagai komponen penunjang performa.
Nah, SSD lebih mengarah ke sistem full-elektrik tanpa adanya part yang bergerak ketika proses penulisan maupun pembacaan data.
Ibarat kata, cara kerja SSD mirip seperti proses transfer data yang biasa kita temukan di microSD, RAM, atau USB Flashdisk. Sedangkan cara kerja HDD lebih menyerupai disket.
Itu dia beberapa perbedaan hardisk dan SSD.
Adjarian pilih menggunakan SSD atau hardisk, nih?