Jenis-Jenis Hukum Dasar Kimia, Salah Satunya Hukum Lavoisier

By Nabil Adlani, Jumat, 11 Juni 2021 | 11:15 WIB
Hukum dasar kimia terbagi menjadi lima jenis. (pixabay)

adjar.id – Pernahkah Adjarian melihat perubahan bentuk atau wujud menjadi zat baru?

Misalnya saat kayu dibakar maka lama kelamaan akan terjadi perubahan wujud menjadi abu.

Fenomena tersebut bisa dijelaskan dengan beberapa jenis hukum dasar kimia.

Baca Juga: Mengenali Definisi dan Perbedaan: Senyawa dan Campuran Kimia

Hukum dasar kimia merupakan metode-metode ilmiah yang relevan dengan hukum alam.

O iya, hukum dasar kimia merupakan materi pelajaran kimia kelas 10.

Nah, apa saja jenis-jenis hukum dasar kimia?

Yuk, kita cari tahu!

 

“Hukum dasar kimia terbagi atas beberapa jenis, yaitu hukum Lavoisier, hukum Praust, hukum Dalton, hukum Gay Lussac dan hipotesis Avogadro.”

 

Jenis-Jenis Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Lavoisier

Hukum Lavoisier disebut juga sebagai hukum kekekalan massa. Hukum ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Prancis yang bernama Antonie Laurent Lavoisier.

Lavoisier menimbang zat sebelum bereaksi dan menimbang hasil reaksinya.

Kemudian didapatkan kesimpulan bahwa massa zat selalu sama, baik sebelum maupun sesudah bereaksi.

Percobaan yang dilakukan Lavoisier adalah dengan membakar mercuri cair berwarna putih dengan oksigen, yang kemudian hasilnya menjadi merkuri oksida berwarna merah. 

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Bahan Kimia dan Manfaatnya dalam Kehidupan

Kemudian, Lavoisier memanaskan merkuri oksida yang berwarna merah tadi sampai kembali menjadi merkuri cair berwarna putih dan oksigen.

Hasil penelitian Lavoisier ini, yaitu massa oksigen yang dibutuhkan proses pembakaran sama dengan massa oksigen yang sudah terbentuk menjadi merkuri oksida.

Itulah mengapa kemudian hukum Lavoisier ini disebut sebagai hukum kekekalan massa.

Pernyataan hukum Lavoisier adalah massa total zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.

 

“Hukum Lavoiser merupakan hukum kekalan massa, di mana massa total zat baik sebelum maupun sesudah reaksi hasilnya sama.”

 

2. Hukum Proust

Hukum Proust disebut juga sebagai hukum perbandingan tetap. Hukum ini dikemukakan oleh ilmuwan asal Prancis yang bernama Joseph Louis Proust.

Proust melakukan sebuah penelitian dengan membandingkan massa unsur pada suatu senyawa, yang dilakukan di tahun 1799.

Hasil yang diperoleh Proust membuktikan bahwa setiap senyawa tersusun atas unsur-unsur tetap.

Maka dari itu Adjarian, hukum Proust terkenal dengan hukum perbandingan tetap.

Proust menyatakan bahwa masa unsur-unsur penyusun suatu senyawa yang dibandingkan hasilnya akan selalu tetap.

Baca Juga: Mengenal Partikel Materi dan Contoh-Contohnya: Atom, Molekul, dan Ion

3. Hukum Dalton

Hukum Dalton merupakan hukum perbandingan berganda yang dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama John Dalton dari Inggris.

Dia melakukan penelitian yang membandingkan unsur-unsur massa pada beberapa jenis senyawa.

Dalton menggunakan senyawa karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2).

Saat massa karbon yang berada di dalam CO2 dan CO sama, maka oksigen di dalamnya akan memenuhi perbandingan.

Dalton memperoleh perbandingan oksigen berupa 4:8 = 1:2, karena hasil ini hukum Dalton disebut sebagai hukum perbandingan berganda.

 

“Hukum Proust menjelaskan bahwa unsur-unsur perbandingan yang menyusul senyawa tersusun dengan tetap.”

 

4. Hukum Gay Lussac

Hukum Gay Lussac merupakan hukum perbandingan volume yang dikemukakan oleh ilmuwan asal Prancis bernama Joseph Gay Lussac.

Awalnya, Lussac meneliti perihal volume gas pada suatu reaksi kimia, di mana ia mendapatkan kesimpulan bahwa volume gas berubah dipengaruhi oleh tekanan dan suhu.

Lussac menyatakan bahwa pada tekanan dan suhu sama memiliki perbandingan volume gas yang bereaksi dan hasil reaksi merupakan bilangan bulat.

Baca Juga: Mengenali Apa Itu Bioteknologi Konvensional dan Bioteknologi Moderen

5. Hipotesis Avogadro

Hipotesis Avogadro dikemukakan oleh ilmuwan asal Italia yang bernama Amadeo Avogadro.

Avogadro menyatakan bahwa pada partikel unsur tidak semua berupa atom yang berdiri sendiri.

Namun, dapat juga berbentuk molekul unsur, di mana ia menjelaskan mengenai hukum Gay Lussac.

Kesimpulan Avogadro adalah pada tekanan dan suhu yang sama, perbandingan volume gas yang jumlahnya sama memiliki jumlah molekul yang sama juga.

Nah, Adjarian itulah jenis-jenis hukum dasar kimia. Sekarang, yuk, jawab pertanyaan berikut!

 

Pertanyaan:

Massa total zat ketika sebelum dan sesudah reaksi memiliki hasil yang sama, merupakan jenis hukum dasar kimia yang disebut sebagai hukum?

Petunjuk: Cek halaman 2