Selain Mengambil Hasil Bumi, Apa Lagi yang Dilakukan Penjajah?

By Irfan Sholeh, Selasa, 20 Juli 2021 | 16:30 WIB
Di Nusantara, penjajah tidak hanya mengambil hasil bumi seperti rempah-rempah. (pxhere)

Sekolah Zaman Pendudukan Belanda

Para penjajah tak hanya mengambil kekayaan alam negeri ini. Mereka juga tidak selalu melakukan peperangan dengan bangsa kita.

Para penjajah juga mendirikan sekolah. Pada tahun 1600an awal, Belanda sudah membuat sekolah di Ambon dan Batavia.

Pendidikan ini bertujuan mengajari pribumi baca tulis sekaligus mempermudah penyebaran agama Katolik, sesuai semboyan 3G (Gold, Glory, dan Gospel).

Memasuki abad ke-19, jumlah sekolah yang didirikan makin bertambah. Hal ini karena saat itu Belanda sedang melakukan sistem tanam paksa. Nah, mereka membutuhkan banyak tenaga ahli.

Pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20, Belanda mengenalkan sistem pendidikan yang lebih terstruktur, yaitu:

Baca Juga: Faktor yang Melatarbelakangi Penjajahan Bangsa Barat di Indonesia

1. ELS (Europeesche Lagere School) – Sekolah dasar bagi orang eropa

2. HIS (Hollandsch-Inlandsche School) – Sekolah dasar bagi pribumi

3. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) – Sekolah menengah.

4. AMS (Algeme(e)ne Middelbare School) – Sekolah atas.

5. HBS (Hogere Burger School) – Prauniversitas.

Beberapa perguruan tinggi juga dibuat pada masa ini, antara lain:

1. School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) – Sekolah kedokteran di Batavia.

2. Nederland-Indische Artsen School (NIAS) – Sekolah kedokteran di Surabaya.

3. Rechts Hoge School – Sekolah hukum di Batavia.

4. De Technische Hoges School (THS) – Sekolah teknik di Bandung.

 

"Belanda mulai mendirikan sekolah di Indonesia pada tahun 1600-an awal."