Dalam kebijakan ekonomi perang, Jepang menerapkan sistem mobilisasi besar-besaran terhadap sumber daya alam dan manusia.
Hasil produksi diprioritaskan untuk kebutuhan perang sehingga banyak sekali bahan pangan, logistik, dan produk yang diekspor ke Jepang atau disalurkan ke militer Jepang di medan perang.
Di Indonesia, Jepang mengambil alih perkebunan, tambang, dan industri yang sebelumnya dikelola oleh Belanda.
Mereka menerapkan sistem kontrol penuh, termasuk pemanfaatan tenaga kerja lokal dalam bentuk kerja paksa atau romusha untuk meningkatkan produksi.
5. Penciptaan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya
Jepang memproklamasikan ide Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya sebagai pembenaran dari kebijakan ekonominya.
Melalui propaganda ini, Jepang berusaha menunjukkan bahwa Asia harus bersatu di bawah kepemimpinan Jepang untuk membebaskan diri dari penjajahan Barat.
Dengan demikian, penguasaan sumber daya di wilayah Asia termasuk Indonesia dianggap sebagai tindakan yang sah untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Meski Jepang menjanjikan kemakmuran bersama, kenyataannya kebijakan ekonomi perang ini justru mengeksploitasi wilayah yang diduduki untuk keuntungan Jepang.
Sumber daya dieksploitasi secara besar-besaran, sedangkan rakyat di wilayah tersebut mengalami kekurangan pangan, kemiskinan, dan penderitaan.
"Di Indonesia, kebijakan ekonomi perang Jepang berdampak buruk pada kesejahteraan masyarakat."
Baca Juga: Alasan Kedatangan Jepang ke Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka
Sekarang sudah tahu, ya, apa saja alasan Jepang menerapkan kebijakan ekonomi perang, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Apa pengertian dari ekonomi perang? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR