Di Sumatra, organisasi semimiliter ini disebut Bogodan, sedangkan di Kalimantan dinamakan Borneo Konan Kokokudan.
Diperkirakan jumlah anggota Seinendan mencapai dua juta orang dan Keibodan mencapai satu juta orang.
4. Barisan Pelopor
Organisasi ini dibentuk oleh Jepang pada 1 November 1944 sebagai hasil dari rapat Chuo-Sangi-In (Dewan Pertimbangan Pusat) yang bertujuan membangun kesadaran rakyat untuk menjaga tanah air dari musuh.
Organisasi ini memiliki sifat semimiliter, dengan pemimpin utama seorang nasionalis, Ir. Sukarno, yang didukung oleh R.P. Suroso, Otto Iskandardinata, dan Buntaran Martoatmojo.
Barisan Pelopor tumbuh di daerah perkotaan dan menyediakan pelatihan militer dasar bagi pemuda, meskipun hanya menggunakan senjata sederhana seperti senapan kayu dan bambu runcing.
Selain latihan militer, anggota juga dilatih untuk menggerakkan massa dan memperkuat pertahanan.
Keanggotaan organisasi ini mencakup berbagai kalangan pemuda, baik yang berpendidikan maupun tidak.
Tujuannya adalah menciptakan solidaritas dan semangat kebangsaan. Organisasi ini bernaung di bawah Jawa Hokokai, dengan jumlah anggota mencapai 60.000 orang.
Barisan Pelopor juga memiliki unit khusus bernama Barisan Pelopor Istimewa, yang terdiri dari 100 anggota terpilih dari asrama pemuda, di antaranya Supeno, D.N. Aidit, dan Johar Nur.
Organisasi ini dipimpin oleh para nasionalis sehingga berkembang pesat dan meningkatkan semangat nasionalisme dan persaudaraan di kalangan rakyat Indonesia.
Baca Juga: Dampak Kependudukan Jepang di Indonesia
"Ada beberapa organisasi semimiliter pada pendudukan Jepang di Indonesia, yaitu Pengerahan Tenaga Pemuda, Organisasi Seinendan, Keibodan, dan Barisan Pelopor."
Demikian penjelasan tentang organisasi semimiliter pada pendudukan Jepang di Indonesia, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan Barisan Pemuda Asia Raya (BPAR)? |
Petunjuk: Cek di halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR