Tembang Pangkur dapat membimbing seseorang dalam proses mendekatkan diri kepada Tuhan.
Tembang macapat ini juga dapat memengaruhi kehidupan orang-orang yang banyak melakukan perbuatan tidak terpuji.
Tidak hanya itu saja, dalam macapat Pangkur juga memuat nilai kehidupan, seperti dilatih untuk membedakan hal yang positif dan negatif.
Selain itu juga menghindarikan diri dari perbuatan yang tidak baik seperti maksiat.
O iya, tembang macapat Pangkur juga termasuk salah satu sastra yang diciptakan oleh Sunan Drajat.
Bahasa yang digunakan dalam tembang macapat ini, yaitu bervariatif, estetis, dan mengandung nilai religi.
Tembang macapat Pangkur memiliki ciri khas guru gatra terdiri dari tujuh baris.
Sementara guru wilangan adalah 8-11-8-7-12-8-8, dan guru lagu a-i-u-a-a-a-i.
Tembang macapat ini ditujukan kepada orang awam sebagai bentuk kepedulian mengenang masa lalu.
Selain itu juga menjadikannya motivasi untuk mempersiapkan masa depan yang lebih cerah dan kembali ke jalan yang benar.
Baca Juga: Tembang Macapat Dhandhanggula: Makna, Aturan, dan Wataknya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR