adjar.id - Durma termasuk salah satu tembang atau puisi macapat Jawa.
Macapat adalah jenis puisi tradisional Jawa yang memiliki aturan baku mengenai jumlah baris, suku kata, dan nada.
Setiap tembang macapat memiliki makna, aturan, dan watak masing-masing begitu juga dengan Durma.
Nah, kali ini kita akan mempelajari tentang tentang makna, aturan, dan watak dari tembang macapat Durma, Adjarian.
Tembang macapat merupakan bentuk puisi tradisional Jawa yang memiliki aturan baku tentang jumlah baris, jumlah suku kata dalam setiap baris, dan bunyi rima akhir.
Nah, tembang macapat biasanya digunakan dalam karya sastra, pendidikan, ritual, serta media penyampaian nilai-nilai moral dan filosofis.
Yuk, kita pelajari sama-sama apa saja makna, aturan, dan watak tembang macapat Durma!
Tembang Durma berasal dari kata darma yang dalam bahasa Jawa berarti tugas, kewajiban, atau juga bisa merujuk pada sesuatu yang harus dilakukan, meski dalam suasana terpaksa atau penuh ketegangan.
Tembang Durma juga memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah sebagai penggambaran filosofi hidup.
Sering kali tembang macapat ini digunakan dalam situasi yang menggambarkan pertempuran atau konflik, baik dalam kisah perang maupun dalam konflik batin.
Bersumber dari sonora.id, Durma berasal dari bahasa Jawa Klasik yang artinya harimau atau macan.
Baca Juga: Tembang Macapat Dhandhanggula: Makna, Aturan, dan Wataknya
Source | : | Kompas.com,Sonora.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR