Seperti namanya, tembang Durma diperuntukkan untuk lirik-lirik dengan suasana seram, menakutkan, mencekam, membuat miris, horor, dan tegang.
Makna tembang macapat Durma adalah bagaimana orang yang seharusnya menjaga kebaikan dan keturunannya bisa tersesat jika hanya mengejar kepentingan pribadi.
Tiga aturan yang ada di dalam tembang macapat adalah guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.
Guru gatra, yaitu banyaknya baris dalam satu bait tembang macapat.
Sementara guru lagu ialah bunyi suara terakhir atau huruf vokal paling akhir pada setiap baris tembang macapat.
Pengertian guru wilangan, yakni banyaknya suku kata dalam satu baris tembang macapat.
Guru gatra pada tembang macapat Durma adalah tujuh, sedangkan guru lagunya, yaitu a, i, a, a, i, a, dan a.
Nah, guru wilangan dari tembang Durma ialah 12, 7, 6,7, 8, 5, dan 7.
Watak dari tembang macapat Durma ialah keras, tegas, dan penuh dengan gejolak amarah.
Maka dari itu, tembang Durma tergambar semangat perang dan pemberontakan.
Baca Juga: Tembang Macapat Asmaradhana: Makna, Aturan, dan Wataknya
Setiap manusia yang mendengar tembang macapat Durma harus memahami dengan benar amanat yang disampaikan.
Itulah penjelasan tentang makna, aturan, dan watak dari tembang macapat Durma.
Coba Jawab! |
Apa fungsi tembang macapat Durma? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com,Sonora.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR