Para antropolog meneliti fenomena manusia dari berbagai sisi dan bagaimana aspek-aspek kehidupan manusia berinteraksi.
Pendekatan ini mengajarkan bahwa setiap fenomena saling terhubung dan mempengaruhi satu sama lain, sehingga harus dipahami sebagai bagian dari kesatuan yang lebih besar.
Pendekatan holistik ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai fenomena sosial dan budaya dengan memeriksa berbagai aspek kehidupan manusia.
Mengetahui hanya satu bagian dari sejarah, bahasa, tubuh, atau masyarakat tidak akan cukup untuk memahami suatu budaya secara keseluruhan.
Melalui pendekatan ini, antropolog dapat mengungkap kerumitan dalam fenomena biologis, sosial, maupun budaya.
Ciri khas pendekatan holistik dalam antropologi adalah pandangan komprehensifnya terhadap kondisi manusia, yang mencakup sub-bidang antropologi budaya, fisik, linguistik, dan arkeologi.
2. Perspektif Emik dan Etik
Perspektif emik dan etik adalah dua pendekatan dalam antropologi untuk memahami kebudayaan.
Perspektif emik melihat budaya dari sudut pandang masyarakat yang diteliti, sehingga menghasilkan temuan yang spesifik terhadap budaya tersebut.
Hal ini melibatkan pengamatan langsung dan wawancara untuk memahami cara pandang asli masyarakat, dengan fokus pada makna dan persepsi budaya lokal.
Baca Juga: Pokok Bahasan Utama Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR