adjar.id - Pada artikel ini kita akan membahas soal dari buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.
Terdapat soal Naskah Drama Berdasarkan Cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus" di halaman 146.
Nah, soal Naskah Drama Berdasarkan Cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus" terdiri dari lima pertanyaan esai.
Informasi di bawah ini dapat dijadikan sebagai referensi jawaban, ya.
Simak pembahasan soal Naskah Drama Berdasarkan Cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus", bahasa Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.
Pembahasan Soal Naskah Drama Berdasarkan Cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus"
Instruksi: Dalam kelompok diskusi yang terdiri atas 4-5 siswa, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk mempersiapkan penulisan naskah drama berdasarkan cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus".
Jangan lupa gunakan kalimat yang baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
1. Cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus" jika dibuat naskah drama akan menjadi lima babak atau adegan.
Identifikasilah tokoh-tokoh yang akan terlibat dalam setiap babaknya! Jelaskan ciri-ciri fisik dan perwatakan dari setiap tokoh tersebut!
Jawaban: 1. Tokoh Joko Sudiro
Ciri-ciri: Seorang mahasiswa tampan dari Jawa dan beragama Islam.
Watak: Islamis dan wartawan pers mahasiswa yang sedang jatuh hari dengan gadis Tionghoa.
Bukti:
- Adegan mengenakan peci dan sarung sepulang dari masjid salat Isya.
- Pria muda dengan rambut hitam dan kulit sawo matang mencirikan pemuda Jawa.
2. Tokoh Mei Wang
Ciri-ciri: Perempuan Tionghoa berparas putih yang mencirikan perempuan Tionghoa dan beragama Kristen.
Watak: Pemalu, seorang tetangga depan rumah Joko Sudiro.
Bukti:
- Adegan pergi ke gereja bersama teman-temannya pada hari Minggu pagi.
3. Tokoh Tukang Bakmi
Ciri-ciri: pria paruh baya, bersuku Sunda
Watak: baik hati, jenaka, memahami rasa cinta anak muda
Babak 1: Joko Sudiro, Mei Wang, dan Tukang Bakmi
Babak 2: Mei wang dan temannya
Babak 3: Joko Sudiro dan Mei Wang
Babak 4: Joko sudiro dan orang yang mengintrogasinya
Babak 5: dalang wayang potehi, Mei Wang, Joko Sudiro
2. Bagaimana tata panggung dari setiap babak harus dipersiapkan sehingga bisa menggambarkan latar tempat, latar waktu, dan latar suasana dalam cerpen tersebut?
Lengkapi penjelasan tata panggung dengan perlengkapan panggung yang harus disediakan dalam kelima babak tersebut!
Jawaban: Babak 1
Latar tempat: Pinggir jalan di antara rumah-rumah penduduk.
Latar waktu: Malam hari
Perlengkapan: Gerobak bakmi serta properti yang melihatkan sebuah jalan.
Babak 2
Latar tempat: Panggung bisa dibagi dua bagian.
Bagian pertama menggambarkan kamar Joko yang sedang buka jendela.
Lalu bagian kedua, menggambarkan teras rumah Mei Wan saat akan beranjak ke gereja.
Latar waktu: Pagi hari
Perlengkapan: Segala isi dari sebuah kamar, bisa lemari, tempat tidur, meja ataupun kursi.
Babak 3
Latar tempat: Panggung menggambarkan teras sebuah rumah, lengkap dengan meja dan kursi untuk Joko dan Mei Wan mengobrol.
Latar waktu: Malam hari
Perlengkapan: Meja dan kursi serta wayang potehi
Babak 4
Latar tempat: Di sebuah ruangan yang gelap
Latar waktu: Malam hari
Perlengkapan: Meja dan kursi dan satu lampu menyorot ke meja dan kursi
Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 2 Cerpen 'Malaikat Juga Tahu' Karya Dee Lestari No.1, Bahasa Indonesia Kelas XI
Babak 5
Latar tempat: Tempat pertunjukan wayang potehi
Latar: Malam hari
Perlengkapan: Beberapa wayang potehi, alat musik yang dimainkan untuk mendukung pertunjukan.
3. Identifikasilah dan jelaskan bagaimana kostum dan tata wajah yang harus dikenakan oleh para pemain peran dalam kelima babak tersebut sehingga bisa mewakili isi cerita dari cerpen!
Jawaban: Babak 1
Kostum:
- Joko memakai peci, sarung dan baju koko.
- Mei Wan memakai rok dan kaos.
- Tukang mengenakan topi, kaos, celana panjang, dan sandal.
Tata Wajah:
- Joko menampilkan wajah yang senang, tetapi terlihat malu.
- Mei Wan wajahnya malu-malu dengan pipi kemerahan.
- Tukang Bakmi menampilkan wajah ceria dengan senyum terus menggoda keduanya.
Babak 2
Kostum:
- Pakaian Mei Wan dan teman-temannya rapi, bersih dan formal karena akan pergi ke gereja.
- Joko hanya menggunakan kaos oblong, rambut acak-acakan, dan sarung.
Tata wajah:
- Mei Wan terlihat malu-malu sambil terus digoda teman-temannya yang terlihat ceria.
- Joko tersenyum malu.
Babak 3
Kostum:
- Joko mengenakan celana panjang dan kaos.
- Mei Wan mengenakan rok dan kaos.
Tata wajah:
- Joko senang untuk memulai pembicaraan.
- Mei Wan terlihat senang dan juga malu.
Babak 4
Kostum:
Baca Juga: Jawab Soal Ayo Refleksi pada Bab 4: 'Hukum Dasar Kimia di Sekitar Kita', IPA Kelas X
- Joko berkaos dan bercelana panjang jeans yang sudah terlihat lusuh dan kotor.
- Penginterogasi memakai baju tentara dengan sepatu PDH.
Tata wajah:
- Joko kesakitan. Ada bercak darah dari bibir, wajah, dan pelipis kanannya juga terlihat babak belur.
- Penginterogasi berwajah sangar, galak, garang dan berambut cepak.
Babak 5
Kostum:
- Joko memakai kaos dan celana panjang. Mei Wan menggunakan pakaian khas Tionghoa.
Tata wajah:
- Joko senang bercampur takut di awal adegan, tetapi berubah menjadi kaget dan sedih di akhir adegan.
- Mei Wan berwajah takut.
4. Musik dan efek suara adalah hal yang harus diperhatikan di dalam setiap babak. Jelaskan bagaimana jenis musik dan efek suara harus dipersiapkan dari kelima babak tersebut!
Jawaban: Babak 1
Musik: Terdengar suara sayup dari masjid berupa suara mengaji yang biasa dilakukan setelah salat untuk menunjukkan tokoh Joko bahwa ia pulang dari masjid.
Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 3 Cerpen 'Tukang Cukur' Karya Budi Darma No. 2, Bahasa Indonesia Kelas XI
Efek suara: Suara tukang bakmi memukulkan sendok ke mangkok serta suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.
Babak 2
Musik: Suara alunan lagu ceria sayup.
Efek suara: Suara ayam berkokok dari jauh yang menandakan bahwa hari sudah pagi ketika Mei Wang hendak pergi ke gereja.
Babak 3
Musik: (Tidak ada, agar penonton fokus ke percakapan yang terjadi)
Efek suara: Suara jangkrik untuk menandakan suasana malam hari.
Babak 4
Musik: Suara musik mencekam terdengar beradu keras dengan suara tokoh penginterogasi.
Efek suara: Suara gebrakan meja.
Babak 5
Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 3 Cerpen 'Tukang Cukur' Karya Budi Darma No. 2, Bahasa Indonesia Kelas XI
Musik: Suara alunan musik Tiongkok pengiring wayang potehi.
Efek suara: Suara kerumunan orang ceria di awal babak dan suara kerumunan orang histeris di akhir babak.
5. Pertunjukan juga harus didukung oleh efek tata lampu. Identifikasi dan jelaskan bagaimana tata lampu harus diatur dalam setiap babak sehingga bisa menggambarkan latar suasana dalam cerpen tersebut!
Jawaban: Babak 1
Pengaturan lampu diatur remang pada awal dan akhir dengan mengandalkan properti lampu jalan. Cahaya fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka berbicara secara bergantian. Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.
Babak 2
Setting lampu diatur terang agar menandakan bahwa itu suasana pagi hari. Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.
Babak 3
Setting lampu diatur remang menandakan malam hari. Cahaya lampu ada dua yang masing-masing fokus ke arah Mei Wang dan Joko. Pada akhir babak lampu berangsur-angsur meredup.
Babak 4
Lampu hanya menyorot Joko yang sedang diinterogasi dengan sisi lainnya gelap.
Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 3 Cerpen 'Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon' No. 1-2, Bahasa Indonesia Kelas XI
Babak 5
Di awal babak pengaturan lampu diatur berfokus pada pagelaran wayang dan Joko. Cahaya fokus ke arah Mei Wang dan Joko ketika mereka akhirnya saling menemukan satu sama lain.
Pada akhir babak, lampu berwarna merah menyorot ke arah semua pemain di panggung dan mati secara tiba-tiba untuk menambah dramatisasi alur cerita.
Nah, demikian pembahasan soal Naskah Drama Berdasarkan Cerpen "Wayang Potehi: Cinta yang Pupus", bahasa Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.
Tonton video ini, yuk!
Source | : | kemdikbud.go.id |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR