adjar.id - Tahukah Adjarian? Kemendikbud Ristek memutuskan menghapus jurusan di SMA.
Jurusan itu meliputi ilmu pengetahuan alam (IPA), ilmu pengetahuan sosial (IPS), dan bahasa pada jenjang sekolah menengah atas (SMA) yang berlaku mulai tahun ajaran 2024/2025.
Kebijakan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka di jenjang SMA, MA, dan sederajat.
Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa merupakan jurusan yang umumnya tersedia di tingkat pendidikan menengah atas (SMA/MA) di Indonesia.
Jurusan IPA adalah salah satu pilihan yang banyak diminati di tingkat SMA karena menawarkan pembelajaran yang fokus pada mata pelajaran sains, matematika, dan teknologi.
Siswa yang memilih jurusan IPA biasanya memiliki minat dan kemampuan dalam memahami fenomena alam dan eksperimen ilmiah.
Beberapa mata pelajaran yang umumnya diajarkan di jurusan IPA, seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi.
Selain itu, ada juga mata pelajaran, seperti ilmu komputer, teknologi informasi, dan bahasa asing (terutama bahasa Inggris).
Jurusan IPS adalah pilihan bagi siswa yang tertarik mempelajari ilmu-ilmu sosial, ekonomi, dan kemanusiaan.
Mata pelajaran yang umum diajarkan di jurusan ini ialah ekonomi, sosiologi dan antropologi, sejarah, dan geografi.
Jurusan IPS mempelajari dinamika sosial, politik, dan ekonomi global, serta keterampilan analisis yang kritis terhadap fenomena sosial.
Baca Juga: 6 Jurusan Saintek yang Bisa Jadi Pilihan Siswa Jurusan IPA
Berbeda dengan jurusan IPA dan IPS, jurusan Bahasa lebih mempelajari tentang pengembangan keterampilan berbahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa-bahasa asing.
Mata pelajaran yang umum diajarkan di jurusan ini adalah bahasa Indonesia, sastra Indonesia, dan bahasa asing.
Jurusan Bahasa juga dapat mencakup studi tentang linguistik, sastra, dan komunikasi.
Nah, berikut alasan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa dihapuskan.
1. Mengurangi Privilese dan Diskriminasi dalam Perguruan Tinggi
Salah satu alasan utama yang mendasari penghapusan jurusan adalah untuk mengurangi privilese yang terkait dengan jurusan tertentu, terutama IPA.
Sebelumnya, siswa yang berada di jurusan IPA sering kali mendapat keuntungan dalam seleksi masuk perguruan tinggi karena klasifikasi ini dianggap lebih bernilai dalam penilaian penerimaan.
Dengan menghapus jurusan-jurusan ini, diharapkan bisa mengurangi diskriminasi terhadap siswa dari jurusan lain.
Selain itu, potensi dan minat sama pentingnya dalam bidang-bidang tertentu, seperti seni, humaniora, atau kewirausahaan.
2. Persiapan Studi Lanjut dan Karier
Baca Juga: Sudah Tidak Ada Penjurusan di SMA, Seperti Apa Kurikulum Baru yang Disebut Kurikulum Prototipe?
Kebijakan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa karena agar siswa bisa lebih fokus untuk membangun dasar pengetahuan yang sesuai dengan minat dan rencana studi lanjutannya.
Nah, siswa kelas 11 dan 12 SMA yang sekolahnya menggunakan Kurikulum Merdeka kini bisa memilih mata pelajaran secara lebih leluasa sesuai minat, bakat, kemampuan dan aspirasi studi lanjut atau karirnya
3. Menghapus Privilese Jurusan IPA
Selain alasan di atas, penghapusan jurusan di SMA juga bertujuan menghapus privilese pada jurusan IPA.
Siswa jurusan IPA mendapat previlese lebih dalam memilih prodi di perguruan tinggi.
Misalnya ada pembagian jurusan, sebagian besar siswa akan memilih jurusan IPA dan belum tentu dilakukan berdasarkan bakat, minat, dan rencana kariernya,
Sebelumnya jurusan IPA diberi privilese lebih dalam memilih program studi di perguruan tinggi.
Maka dari itu, dengan menghapus jurusan di SMA maka Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk melakukan eksplorasi dan refleksi minat, bakat, dan rencana karier.
Itulah informasi tentang alasan penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang SMA/MA dan sederajat.
Coba Jawab! |
Apa itu jurusan IPA? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR