adjar.id - Tahukah Adjarian? Dalam bahasa Jawa terdapat beragam kosakata atau sebutan nama anak, lo.
Nah, sebutan ini menjelaskan kondisi anak dalam suatu keluarga berdasarkan urutan, jumlah, waktu kelahiran, hingga kondisi kelahiran.
Diketahui memberi nama anak adalah salah satu hal sakral dalam hidup bagi sebagian orang termasuk masyarakat dari Suku Jawa.
Bersumber dari kompas.tv, masyarakat Jawa percaya dengan istilah, asma kang kinarya japa yang artinya nama sebagai sebuah ungkapan doa dan harapan.
Yuk, kita pelajari sama-sama apa saja sebutan anak berdasarkan kondisi lahir dalam bahasa Jawa!
1. Cemani: anak berkulit hitam mulus
2. Gondhang kasih: dua anak dengan warna kulit yang berbeda, ada yang hitam dan putih
3. Konduran: anak yang lahir dengan selamat, tetapi ibunya meninggal
4. Lola: anak yang ditinggal kedua orang tuanga (yatim piatu)
5. Lola bapa/biyung: anak yang sudah tidak memiliki ayah atau ibu
6. Sumala: anak yang mengalami disabilitas sejak lahir
Baca Juga: Daftar 30 Istilah Sebutan Anak dalam Bahasa Jawa, Apa Saja?
7. Tiba sampir: anak yang lahir dengan berkalung usus
8. Tiba ungker: anak yang lahir dengan usus mengelilingi leher
9. Thok thin: anak yang lahir dengan kepala kecil
10. Wungkul: anak yang lahir tanpa ari-ari
11. Wungle/bule: anak berkulit putih mulus
12. Yatim: anak yang ayahnya telah meninggal
Sebagai tambahan informasi, berikut ini merupakan cara memberi nama ala masyarakat Jawa, antara lain:
- Memberi nama anak sesuai dengan waktu lahirnya.
- Memberi nama anak dengan penyebutan angka dalam bahasa daerah.
- Pemberian nama berdasarkan kondisi saat lahir.
Baca Juga: 27 Sebutan untuk Anggota Keluarga dalam Bahasa Jawa, dari Ayah hingga Anak Angkat
- Menggunakan kata sifat yang bermakna baik.
- Memberi nama anak dengan mengikuti sosok yang diteladani.
Itulah informasi tentang sebutan anak berdasarkan kondisi lahir dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Apa arti dari asma kang kinarya japa? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas. TV |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR