adjar.id - Salah satu hewan nokturnal adalah kelelawar yang bernama ilmiah Chiroptera.
Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang dan biasanya ditemukan di wilayah dekat hutan, perkebunan, hingga gua.
Hewan ini dikenal memiliki gaya tidur yang unik, yaitu menggelantung dan kerap memakan serangga kecil atau buah-buahan.
Nah, dengan sayap dan cengkeramannya kelelawar dapat hidup dari satu pohon ke pohon lain.
Kelelawar memiliki empat jari tangan dan ibu jari yang panjang, masing-masing dihubungkan oleh lapisan kulit tipis.
Selain itu, tubuh kelelawar juga cukup lentur dan persendiannya fleksibel.
Kondisi ini memungkinkan mereka untuk cepat berubah arah dan menangkap mangsa di udara.
Termasuk hewan nokturnal, kelelawar aktif pada malam hari dan di siang hari mereka tidur di tempat gelap seperti gua.
Tahukah Adjarian? Ada dua jenis kelelawar, yaitu mikrobat dan megabat.
Mikrobat adalah jenis kelelawar yang mengandalkan ekolokasi untuk berburu di gua gelap setelah malam tiba.
Ekolokasi merupakan kemampuan pada kelelawar yang menggunakan celah kecil di kerongkongannya untuk menghasilkan gelombang suara saat terbang mencari makan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Kelelawar Bisa Menangkap Mangsanya di Malam Hari?
Suara ini menyebar ke sekitarnya dan setela memantul dari benda-beda, kelelawar menangkap kembali suara itu dengan telinga mereka.
Sementara megabat ialah jenis kelelawar yang hidup di daerah tropis serta mengonsumsi buah, nektar, dan serbuk sari.
Mereka memiliki mata besar dan indra penciuman yang kuat.
Meski demikian, jenis kelelawar ini tidak menggunakan ekolokasi karena tida memburu di saat gelap.
Lalu, apa peran kelelawar bagi ekosistem?
Berikut ini merupakan beberapa peran kelelawar bagi ekosistem, antara lain:
1. Membantu Penyerbukan
Kelelawar berperan membantu penyerbukan bunga atau tanaman, lo.
Kelelawar dari subordo Megachiroptera (kelelawar pemakan buah dan nektar), seperti kalong dan codot.
Meski memakan buah dan sering dianggap sebagai hama di perkebunan tetapi sebenarnya memuliki andil besar pada proses penyerbukan tumbuhan.
Baca Juga: Apa Mamalia yang Bisa Terbang?
Sebanyak 186 spesies tumbuhan obat, penghasil kayu, dan sumber makanan tergantung pada kelelawar jenis Megachiptera ini.
Tumbuhan penghasil buah yang pernyebukannya bergantung kelelawar adalah duku, rambutan, dan durian.
2. Pengendali Populasi Serangga dan Hama
Menurut penelitian, kelelawar dari subordo Microchiroptera, seperti kampret mampu memakan hingga 6.000 nyamuk setiap jamnya.
Penelitian lain menyebutkan bahwa kelelawar mampu memakan serangga seberat 1/4-1/2 berat badannya.
Kelelawar pemakan serangga memakan beraneka jenis serangga lainnya termasuk ngengat atau ulat bulu sehingga berfungsi predator alami hama pertanian.
3. Membantu Menyuburkan Tanah
Guano atau kotoran kelelawar termasuk salah satu bahan pembuat pupuk terbaik di dunia.
Guano memiliki kadar nitrogen yang besar serta mengandung kadar unsur fosfat tertinggi dan kadar kalium yang besar.
Maka dari itu kelelawar berperan dalam membantu menyuburkan tanah, ya.
4. Pemencar Biji
Baca Juga: Kenapa Kelelawar Tertidur dengan Posisi Menggantung Terbalik?
Kelelawar dari subordo Megachiptera berperan sebagai pemencar biji tumbuhan.
Kelelawar jenis ini sering membuang sepah bijinya jauh dari lokasi tumbuhan.
Sebagai tambahan informasi berikut ini beberapa karakteristik dari kelelawar, antara lain:
- Kelelawar suka membersihkan diri dan menghabiskan banyak waktu untuk merawat tubuhnya.
- Pada siang hari, kelelawar bertengger di tempat-tempat gelap dan terpencil, seperti gua.
- Meski tubuhnya berukuran kecil, kelelawar tergolong makhluk yang cepat.
- Menurut jenisnya, kelelawar memakan makanan yang berbeda, beberapa di antaranya karnivora dan lainnya tidak.
Demikian informasi tentang peran kelelawar bagi ekosistem serta karakteristiknya, ya.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan ekolokasi? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | AdjarID |
KOMENTAR