adjar.id - Ada berbagai jenis ukara dalam bahasa Jawa.
Ukara berarti kalimat, Adjarian.
Ukara tanduk sendiri adalah kalimat aktif, yaitu kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan.
Kali ini kita akan mempelajari dua jenis ukara tanduk lengkap dengan contoh-contohnya.
Ukara tanduk adalah sebutan kalimat aktif dalam bahasa Jawa.
Sebagai kalimat aktif, ukara tanduk memiliki struktur kalimat yang berbeda dengan kalimat pasif.
Diawali dengan subjek atau jejer yang melakukan pekerjaan.
Lalu predikatnya atau wasesane ukara tanduk menggunakan predikat kata kerja (tembung kriya).
Biasanya tembung kriya tersebut mendapat awalan atau ater-ater anuswara, yaitu:
Berdasarkan bentuknya, ukara tanduk dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ukara tanduk mawa lesan (kalimat aktif transitif) dan ukara tanduk tanpa lesan (kalimat aktif intransitif).
Baca Juga: 10 Contoh Ukara Tanduk atau Kalimat Aktif dalam Bahasa Jawa
1. Ukara Tanduk Mawa Lesan (Kalimat Aktif Transitif)
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR