adjar.id - Sama seperti bahasa Indonesia, dalam bahasa Jawa juga memiliki unsur pembentuk kalimat.
Salah satu ragam bahasa dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk membentuk kalimat adalah tembung camboran.
Tembung camboran merupakan kata yang terdiri dari dua kata berbeda dalam bahasa Jawa dan artinya digabung menjadi satu.
Kedua kata ini jika digabung akan menghasilkan makna yang baru, Adjarian.
Nah, dalam bahasa Indonesia, tembung camboran disebut kata majemuk.
Tembung camboran menjadi salah satu kosakata ungkapan yang maknanya telah menyatu dan dibuat dengan menyingkat atau merangkai kata-kata secara utuh.
Ragam bahasa ini membentuk suatu kata yang berdiri sendiri. Tembung camboran ada yang utuh dan ada pula yang sudah disingkat.
Tembung camboran terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan bentuknya dan tujuan atau artinya.
Kali ini Adjarian akan mempelajari tentang jenis-jenis tembung camboran menurut bentuknya. Yuk, simak informasi di bawah ini!
1. Tembung Camboran Wutuh
Tembung camboran wutuh merupakan dua kata yang digabung menjadi satu dan dua kata tersebut masih utuh, tidak dipotong atau dikurangi.
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Jawa dengan Teman tentang Tugas Sekolah
Source | : | Kompas.com,gramedia.com |
Penulis | : | Rizky Amalia |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR