adjar.id - Dalam buku Biologi kelas XI Kurikulum Merdeka, terdapat soal Aktivitas 8.4 di halaman 252.
Pada soal tersebut kita diminta menjawab beberapa pertanyaan terkait stunting di Indonesia dari salah satu artikel Kemkes.
Nah, artikel kali ini akan membahas soal tersebut, Adjarian.
Melansir dari laman Kemkes, menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Anak stunting memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya, yang menandakan terhambatnya perkembangan fisik dan kognitif.
Stunting tidak hanya tentang masalah fisik, akan tetapi juga berdampak pada penurunan kecerdasan, rentan penyakit, dan masalah ekonomi.
O iya, stunting disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu kurangnya asupan gizi, sanitasi yang buruk, serta kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan ibu dan anak.
Yuk, kita simak pembahasan soal Aktivitas 8.4 tentang stunting di Indonesia berikut ini!
1. Tuliskan informasi yang menunjukkan bahwa stunting masih menjadi permasalahan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.
Jawaban: Informasi yang menunjukkan bahwa stunting masih menjadi permasalahan di Indonesia beberapa tahun terakhir, yaitu:
- Hasil SSGI tahun 2021 menyatakan bahwa prevalensi stunting di Indonesia yang masih tergolong tinggi, yaitu 24,4%.
Baca Juga: Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
- Target penurunan stunting di tahun 2024 adalah 14%, tetapi menurut data SSGI 2021, target tersebut masih jauh dari harapan.
- Prevalensi stunting di Indonesia tidak merata, sebab ada beberapa provinsi mempunyai prevalensi yang jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Sementara stunting bisa menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak.
Selain itu juga stunting bisa meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan.
Misalnya Papua dengan 35,2% dan Nusa Tenggara Timur 27,3%.
2. Menurut pendapat kalian apakah yang menyebabkan stunting terjadi di Indonesia?
Jawaban: Faktor-faktor yang menyebabkan stunting di Indonesia, yaitu:
- Faktor Gizi
Kurangnya asupan zat gizi penting seperti zat besi, protein, asam folat, dan vitamin A selama kehamilan dan menyusui bisa meningkatkan risiko stunting pada anak.
Praktik pemberian makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak masih terjadi.
Misalnya pemberian ASI eksklusif yang tidak optimal dan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak bergizi.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan 'Stunting'?
Hal-hal tersebut bisa menjadi penyebab stunting di Indonesia.
- Faktor Non Gizi
Untuk faktor non gizi, kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi yang buruk bisa meningkatkan risiko infeksi pada anak.
Hal tersebutlah yang bisa menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pendidikan dan pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan ibu dan anak bisa menjadi risiko stunting.
Di sisi layanan kesehatan yang berkualitas masih belum merata di wilayah Indonesia, sehingga risiko stunting meningkat.
Nah, itulah pembahasan soal Aktivitas 8.4 tentang stunting di Indonesia yang dapat dijadikan referensi.
---
Sumber: Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Karya Rini Solihat, dkk., Kemdikbudristek Tahun 2022.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR