adjar.id - Pantun merupakan salah satu bentuk karya sastra puisi rakyat.
Pantun adalah puisi Melayu yang berkembang dan membudaya dalam masyarakat.
O iya, keberadaan pantun tidak hanya di Indonesia saja. Ini membuat pantun dikenal dengan berbagai sebutan di bahasa yang berbeda. Misalnya, tonton dari bahasa Tagalog, Filipina.
Meskipun berbeda sebutannya, artinya kurang lebih sama, yaitu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, dan bentuk kesantunan.
Yap! Pantun banyak digunakan sebagai media untuk menasihati atau memberikan petuah-petuah baik. Dengan kata lain, pantun berfungsi untuk mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun para nenek moyang memiliki cara untuk lebih santun dalam menegur atau menasihati orang secara tidak langsung.
Ini berguna agar orang tersebut tidak merasa malu atau terpojokkan.
Nah, menurut perkembangannya pantun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pantun karya nenek moyang yang diturunkan dari generasi ke generasi dan pantun baru.
Secara umum, kita bisa melihat perbedaan keduanya dari bahasa yang digunakan.
Berikut contoh perbandingan pantun karya nenek moyang dan pantun baru.
"Pantun adalah puisi Melayu yang berkembang dan membudaya dalam masyarakat berfungsi untuk mendidik sambil menghibur."
Baca Juga: 5 Ciri Pantun, Salah Satunya Tiap Bait Terdiri dari Empat Baris
Pantun Karya Nenek Moyang
1. Pantun 1
Air surut memungut bayam,
Sayur diisi ke dalam kantung;
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.
2. Pantun 2
Baik bergalas baik tidak,
Buli-buli bertali benang;
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.
Baca Juga: Pengertian Pantun Jenaka dan Contohnya
3. Pantun 3
Ikan nila dimakan berang-berang,
Katak hijau melompat ke kiri;
Jika berada di rantau orang,
Baik-baik membawa diri.
4. Pantun 4
Akar keladi melilit selasih,
Selasih tumbuh di hujung taman;
kalungan budi junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman.
Pantun Baru
Baca Juga: Pantun Kanak-Kanak, Pantun Muda, Pantun Tua: Perbedaan dan Contoh
1. Pantun 1
Pergi melaut membawa jala,
Jala ditebar sambil mengingat;
Meski hidup banyak kendala,
Haruslah kita selalu semangat.
2. Pantun 2
Kota Sampit di Kalimantan,
Kota Makasar di Sulawesi;
Teruslah berusaha jadi teladan,
Raihlah cita raih prestasi.
3. Pantun 3
Baca Juga: Contoh dan Makna Pantun Jenaka, Nasihat, Teka-Teki, dan Kiasan
Enak rasanya bubur yang hangat,
Enak dimakan bersama kerupuk;
Hidup memang harus semangat,
Janganlah mudah kita terpuruk.
4. Pantun 4
Penghasil batik di Yogyakarta,
Kalaulah Brebes penghasil beras;
Berusaha terus mengajar cita,
Sambil berdoa dan kerja keras.
"Pantun karya nenek moyang dan pantun baru memiliki perbedaan yang mencolok dari penggunaan bahasanya."
Nah, itulah contoh perbandingan pantun karya nenek moyang dan pantun baru.
Baca Juga: 5 Contoh Pantun Berbakti kepada Orang Tua
Coba Jawab! |
Apa sebutan pantun dalam bahasa Tagalog? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Titik Harsiati, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR