adjar.id - Puisi rakyat merupakan karya sastra bahasa Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Artinya, keberadaan puisi rakyat sudah ada sejak zaman dahulu dan berkembang pada masa masyarakat tradisional.
Puisi rakyat adalah sastra lisan berbentuk puisi terikat.
Terikat yang dimaksud yaitu puisi rakyat diatur oleh ketentuan-ketentuan tertentu yang terkait cara penyusunannya.
Jadi, dalam penyusunan puisi rakyat tidak bisa dilakukan dengan sesuka hati, Adjarian.
Salah satu hal yang membedakan antara puisi biasa dengan puisi rakyat ialah keterangan pengarang.
Dalam puisi biasa, nama pengarangnya selalu disertakan, tetapi dalam puisi rakyat tidak disertakan nama pengarangnya.
Sehingga pengarang puisi rakyat tidak diketahui atau anonim. Mengapa begitu?
Hal ini dipengaruhi oleh sifat puisi rakyat yang diwariskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut.
Jadi, tidak diketahui pasti siapa yang menciptakan puisi rakyat tersebut.
Nah, puisi rakyat dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gurindam, pantun, dan syair.
Baca Juga: 3 Langkah Membuat Puisi Rakyat, Materi Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka
Masing-masing memiliki bentuknya tersendiri, Adjarian. Berikut ciri-cirinya.
"Puisi rakyat adalah karya sastra bahasa Indonesia yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dan berkembang pada masa masyarakat tradisional."
Ciri-ciri gurindam adalah:
1. Terdiri atas dua baris dalam sebait.
2. Setiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. Setiap baris memiliki rima yang sama atau bersajak A-A, B-B, dan seterusnya.
4. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.
5. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah, atau perjanjian pada baris pertama.
6. Isi gurindam berupa nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara.
Ciri-ciri pantun, yaitu:
1. Setiap bait terdiri dari empat baris atau larik.
Baca Juga: Apa Ciri dan Elemen Puisi Rakyat?
2. Setiap baris terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata.
3. Rima akhir setiap barus berpola a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat adalah isi.
Ciri-ciri syair, yaitu:
1. Setiap bait terdiri dari empat baris.
2. Setiap barus terdiri atas delapan hingga empat belas suku kata.
3. Memiliki sajak a-a-a-a.
4. Semua baris adalah isi.
5. Bisanya menggunakan bahasa berupa kiasan.
"Antara gurindam, pantun, dan syair memiliki bentuk masing-masing yang berbeda."
Baca Juga: Jenis Puisi Rakyat dalam Bahasa Indonesia: Syair, Gurindam, dan Pantun
Nah, itulah ciri-ciri puisi rakyat jenis gurindam, pantun, dan syair.
Coba Jawab! |
Mengapa pengarang puisi rakyat tidak diketahui? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Titik Harsiati, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR