adjar.id - Di dalam buku bahasa Inggris English for Nusantara Kurikulum Merdeka kelas IX, Chapter 3, Section 5, Part A, halaman 178, terdapat soal Worksheet 3.15.
Pada soal ini, kita ditugaskan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada dalam soal.
Pertanyaannya seputar teks bacaan berjudul "Time Travel Car", Adjarian.
Lebih tepatnya, lanjutan atau Part 3 dari teks tersebut.
Dalam bagian ini menceritakan kelanjutan perjalanan Monita menjelajahi waktu.
Monita membuat keributan, sehingga dirinya dibawa ke kantor keamanan.
Di kantor keamanan, Monita diinterogasi dengan sejumlah pertanyaan.
Monita menjawab berdasarkan waktu ia tinggal yaitu 2014, tetapi ternyata Monita sedang berada di tahun 1992.
Nah, berikut pembahasan soal di atas yang dapat dijadikan sebagai referensi.
Yuk, simak!
Instructions: Read the story of Time Travel Car (Part 3) to answer the questions that follow.
Bacalah kisah Mobil Penjelajah Waktu (Bagian 3) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Why did the security officer put Monita inside the security office?
Mengapa petugas keamanan memasukkan Monita ke dalam kantor keamanan?
Answer: Because Monita was causing a ruckus.
Karena Monita membuat keributan.
2. When was SMP Merdeka established?
Kapan SMP Merdeka didirikan?
Answer: SMP Merdeka was established in 2014.
SMP Merdeka didirikan pada tahun 2014.
3. What did the security officer offer to Monita?
Apa yang ditawarkan oleh petugas keamanan kepada Monita?
Answer: Some water.
Air minum.
4. Did Monita know where her parents lived in 1992?
Apakah Monita tahu di mana orang tuanya tinggal pada tahun 1992?
Answer: No she did not.
Tidak, dia tidak tahu.
5. What would you feel if you traveled to the past and did not knowhow to go back to the future?
Apa yang akan kamu rasakan jika kamu melakukan perjalanan ke masa lalu dan tidak tahu bagaimana cara kembali ke masa depan?
Answer: I would feel sad.
Aku akan merasa sedih.
Itulah pembahasan soal Worksheet 3.15.
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR