adjar.id - Dalam menyampaikan pesan terkadang kita perlu menggabungkan beberapa kalimat agar makna pesan tersampaikan.
Menggabungkan dua kalimat dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu jenis tembung sesulih.
Apa itu tembung sesulih?
Tembung sesulih yaiku tembung kang digunakake dinggo sesulih utawa ngganteake samubarang, kayata uwong, kewan, lan liyane.
Secara singkat kita dapat memahami tembung sesulih sebagai kata ganti, Adjarian.
O iya, jenis tembung sesulih yang digunakan untuk menghubungkan dua kalimat adalah tembung sesulih panggandheng.
Berikut pengertian dan contoh kalimat menggunakan tembung sesulih panggandheng.
Kata "panggandheng" berarti "penghubung".
Tembung sesulih panggandheng yaiku tembung sing dinggo nggandhengake babone ukara karo anake ukara.
Artinya, tembung sesulih panggandheng adalah kata yang digunakan untuk menggabungkan induk kalimat dan anak kalimat.
Induk kalimat merupakan kalimat utama, sementara anak kalimat biasanya digunakan sebagai penjelas.
Baca Juga: Tembung Sesulih Panudhuh dan Pitakon: Pengertian dan Contoh Kalimat
Contoh bentuk tembung sesulih panggandheng:
- Sing = Yang (ngoko)
- Ingkang = Yang (ngoko, krama)
- Mulane = Makanya (ngoko)
Berikut jika digunakan dalam kalimat.
1. Ning warung kui ana panganan sing disenengi ibu.
Di warung itu ada makanan yang disukai ibu.
2. Murid anyar sing nganggo tas ijo kui jenenge Tio.
Murid baru yang menggunakan tas hijau itu namanya Tio.
3. Gina bocahe sregep sinau, mulane entuk beasiswa terus.
Gina anaknya rajin belajar, makanya selalu dapat beasiswa.
Baca Juga: 3 Jenis Tembung Sesulih Purusa atau Kata Ganti Orang dalam Bahasa Jawa
4. Sepatu ingkang werni putih menika ten pundi, Bu?
Sepatu yang warna putih itu di mana, Bu?
5. Tio yen dikandani angel banget, mulane sering disengeni nyang Bu Guru.
Tio kalau diberitahu susah sekali, makanya sering dimarahi Bu Guru.
Nah, itu dia pengertian dan beberapa contoh kalimat menggunakan tembung sesulih panggandheng.
Coba Jawab! |
Apa arti "panggandheng"? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!
Penulis | : | Mumtahanah Kurniawati |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR